KUTAI KARTANEGARA – PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) telah menjadikan Kecamatan Kembang Janggut sebagai kawasan inovatif untuk mendorong keberlanjutan sektor kelapa sawit, salah satunya dengan pembangunan pabrik minyak merah di Desa Kelekat.
Proyek itu menjadi sorotan karena diharapkan mampu menciptakan nilai tambah bagi hasil perkebunan sawit lokal sekaligus mendukung ekonomi masyarakat.
Pelaksana tugas (Plt) Camat Kembang Janggut Suhartono menjelaskan, keberadaan pabrik minyak merah akan menjadi pelengkap industri sawit di kecamatan tersebut, yang selama ini didominasi oleh dua pabrik besar. Proses persiapan proyek ini melibatkan pemotongan lahan hibah yang difasilitasi pemerintah desa, dengan dukungan penuh dari Dinas Perdagangan (Disperindag) Kukar.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan pabrik ini berjalan sesuai rencana dan dapat menjadi penggerak baru bagi perekonomian masyarakat,” ucapnya kepada beritaborneo.com melalui sambungan telpon, Minggu (01/12/2024).
Selain itu, bagi petani sawit lokal, hadirnya pabrik minyak merah membuka peluang besar. Pemerintah kecamatan juga telah menyiapkan program pendukung seperti penyediaan bibit unggul untuk meningkatkan produktivitas, perbaikan infrastruktur jalan agar distribusi hasil panen lebih efisien, serta fasilitas pendukung lainnya.
“Fokus kami adalah memastikan para petani mampu bersaing dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil panen mereka,” tambahnya.
Suhartono menegaskan bahwa keberlanjutan pasokan bahan baku juga menjadi perhatian utama. Dalam hal ini, koordinasi dengan Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar dilakukan untuk memastikan pabrik baru tidak hanya menjadi pusat pengolahan, tetapi juga motor penggerak keberlanjutan industri sawit di tingkat lokal.
Lebih lanjut, pembangunan pabrik minyak merah ini mencerminkan komitmen Kecamatan Kembang Janggut dalam menciptakan solusi inovatif berbasis komunitas. Dengan memanfaatkan hasil panen lokal, pabrik tersebut diharapkan memberikan nilai tambah ekonomi sekaligus meningkatkan daya tawar masyarakat terhadap pasar.
“Kehadiran pabrik ini adalah jawaban atas tantangan yang dihadapi petani sawit selama ini. Kami optimistis bahwa ini akan membawa dampak signifikan, tidak hanya bagi petani tetapi juga masyarakat secara keseluruhan,” tutupnya. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono