Bisa Picu Kanker, Fogging Dikurangi

Dianggap membahayakan, pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui pengasapan atau fogging mulai dikurangi Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan. Pasalnya, memberantas nyamuk Aedes Aegypti dengan bahan kimia itu bisa menyebabkan kanker bagi manusia.

Kepala Diskes Balikpapan Dyah Muryani, pengasapan juga membahayakan bagi binatang lainnya, seperti semut dan burung. Begitu juga dengan tumbuhan yang terkena bahan kimia tersebut bisa ikut mati.

Fogging ini berbahaya jika terlalu sering. Bisa menimbulkan kanker. Dua sopir yang biasa membawa alat fogging meninggal dunia diduga gara-gara itu (pengasapan),” akunya.

Perempuan berkerudung ini menjelaskan, kedua sopir yang merupakan pegawai Diskes Balikpapan itu sudah mengabdi lama. Lebih dari lima tahun. Berkaca dari kasus itu, pihaknya berupaya petugas yang berjumlah 12 orang ini menggunakan pengamanan, seperti sarung tangan dan masker. Setelah bertugas, mereka diharuskan minum susu khusus, antikanker yang telah disiapkan.
Selain membahayakan, kata dia, mulai mengurangi pengasapan ini karena biayanya cukup mahal. Sekali pengasapan di lahan seluas 5.000 meter persegi bisa menghabiskan dana sebesar Rp 1,5 juta.
Sebagai penggantinya, yakni dengan menyebar bubuk abate. Meski demikian, biayanya juga selangit. Satu ton pengadaan bubuk abate bisa menghabiskan Rp 600 hingga 800 juta. “Setiap tahun, kami memerlukan lima ton,” tuturnya. [] RedFj/KP
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com