PARLEMENTARIA KALTIM – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) aktif melakukan pemantauan dan pengawasan penyaluran dan realisasi hibah yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim ke berbagai lembaga penerima, di antaranya Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan.
Bertempat di Ruang Rapat Gedung D Lantai 3 Kompleks Perkantoran DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Karang Paci, Samarinda, Komisi IV menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan agenda evaluasi dan program dana hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim ke ITK Balikpapan, Selasa (07/02/2023).
Rapat dipimpin Ketua Komisi IV Akhmed Reza Fachlevi dan dihadiri wakil rektor ITK Balikpapan, serta perwakilan dua kontraktor yang melaksanakan pekerjaan turap dari sumber dana hibah. Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa dana hibah dipergunakan untuk membangun turap dan progres realisasinya sampai saat ini baru mencapai 43% dari Rp8 miliar dana hibah yang diterima ITK.
Realisasi pembangunan turap tersebut terhambat karena berbagai hal, di antaranya karena masalah administrasi lelang dan pergantian rektor. Yang jadi masalah adalah adanya tuntutan dari kontraktor pembangunan turap, karena berdasarkan kontraknya dibayar per bulan, sementara di bulan November hingga Desember 2022 lalu, pekerjaannya tidak dibayarkan.
“Artinya ada tuntutan dari pihak penyedia, ada progres dari bulan November ke Desember belum dibayarkan,” ungkap wakil rakyat dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dari daerah pemilihan Kabupaten Kutai Kartanegara, saat ditemui awak media usai digelarnya RDP.
Berkaitan dengan tuntutan kontraktor, lanjut anggota dewan yang akrab disapa Reza itu, pihak ITK tidak berani mengambil keputusan sebelum memberitahukannya ke Pemprov Kaltim. “Tapi pihak ITK tidak berani mengambil keputusan untuk membayar tersebut karena belum adanya pemberitahuan dari provinsi, padahal dana sudah masuk ke dalam ITK semua, tinggal pembayarannya saja lagi,” kata Reza.
Politisi muda kelahiran Samarinda, 26 November 1990 ini berharap agar penyerapan anggaran dapat dilaksanakan secepatnya. “Kami harap bisa secepatnya, dalam rangka penyerapan anggaran. Memang kalau kondisi dari bangunan yang dikerjakan sebenarnya untuk lebih nyamannya para mahasiswa dalam belajar, agar tidak terganggu proses belajar mengajarnya,” pungkas Reza. []
Penulis: Enggal Triya Amukti | Penyunting: Hadi Purnomo