KUTAI KARTANEGARA – BUPATI Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menghadiri prosesi merebahkan Tiang Ayu, di Keraton Museum Mulawarman, Jalan Diponegoro No. 26, Kelurahan Panji, Tenggarong, Senin (02/10/2023).
Merebahkan Tiang Ayu merupakan prosesi sakral terakhir yang menandai berakhirnya perhelatan Erau Adat Pelas Benua 2023. Pada prosesi ini, pusaka Sangkoh Piatu atau Tiang Ayu yang selama tujuh hari tujuh malam didirikan di tengah ruang Stinggil Keraton kembali direbahkan pada posisi semula.
Ritual merebahkan tiang ayu diselenggarakan saat matahari mulai meninggi di ufuk timur atau di pagi hari. Menjelang upacara, para pangkon laki dan pangkon bini mulai duduk berjajar di sayap kanan dan sayap kiri di ruang Stinggil.
Kegiatan merebahkan Tiang Ayu dilakukan oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, Komandan Kodim (Dandim) 0906 KKR Letkol Inf Jeffry Satria, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kukar Thauhid Afrilian Noor serta perwakilan kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Acara itu juga disaksikan oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke XXI Arifin dan tamu undangan yang hadir.
Saat menyampaikan sambutan, Bupati Edi Damansyah mengucapkan terima kasih kepada Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, kerabat kesultanan serta pihak panitia pelaksana atas partisipasinya dalam kegiatan Erau Adat Pelas Benua. Sehingga festival budaya tersebut, baik kegiatan yang masuk dalam penetapan dari pemerintahan maupun yang bersifat ritual yang telah dilaksanakan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura berjalan lancar sampai akhir pelaksanaan.
Dirinya juga berharap pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura terus memberikan masukan, saran serta petunjuk. “Khususnya terkait pelaksanaan Erau Adat Pelas Benua Kutai Kartanegara, sehingga pelaksanaan kegiatan Erau Adat Pelas Benua Kutai Kartanegara ini bisa terus dilaksanakan setiap tahunnya,” katanya.
Ia juga menjelaskan mengapa pada pelaksanaan Erau pada tahun ini tidak melibatkan partisipan dari luar.
“Hal ini merupakan hasil pertimbangan dan masukan dari para pelaku seni dan budaya yang ada di Kukar, dan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Kukar dalam menjaga dan melestarikan adat, seni dan budaya yang ada di Kukar khususnya melalui program Kutai Kartanegara Kaya Festival (K3F),” paparnya.
Sementara, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke XXI Aji Muhammad Arifin melalui Pangeran Noto Negoro, Heriansyah mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kukar beserta seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses pelaksanaan Erau Adat Pelas Benua Kutai Kartanegara dari awal sampai akhir pelaksanaan.
“Kami sebagai ketua pelaksana Erau Adat Pelas Benua Kutai Kartanegara, dan mewakili Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAM Arifin beserta Bunda Ratu Sekar Asih, dan seluruh kerabat kesultanan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dan jerih payah bapak ibu sekalian,” ujar Heriansyah gelar Pangeran Noto Negoro.
Prosesi merebahkan tiang ayu diakhiri dengan pembacaan doa oleh Al Habib Hasim sebagai bentuk rasa syukur pelaksanaan Erau Adat Pelas Benua Kutai Kartanegara telah berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir. []
Penulis : Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Agus P Sarjono