Angka Stunting Masih Tinggi, Ini Kata Ketua Komisi IV DPRD Samarinda

PARLEMENTARIA SAMARINDA – DATA dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022 lalu, prevalensi stunting di Kota Samarinda mengalami kenaikan hingga di angka 25,3 persen dari yang semula 21,6 persen. Besarnya persentase kenaikan ini menimbulkan keprihatinan dari Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Sri Puji Astuti.

Dia pun mengajak seluruh pihak di Samarinda untuk berperan aktif dalam menurunkan angka stunting. Ia menegaskan, pemahaman akan faktor penyebab stunting dan langkah pencegahannya menjadi kunci utama. Penyuluhan intensif, khususnya kepada remaja dan ibu hamil, menjadi salah satu rekomendasi yang diajukan.

“Pemerintah kota perlu lebih proaktif dalam mengidentifikasi dan menangani faktor-faktor penyebab stunting, yang tidak hanya berkaitan dengan asupan makanan, tetapi juga kebersihan lingkungan, infeksi, serta kondisi ekonomi keluarga,” ujar Puji, Jumat (13/10/2023).

Menurut dia, faktor utama pemicu stunting pada anak adalah kemiskinan, sebab rumah tangga yang kurang mampu dinilai tidak dapat memenuhi asupan nutrisi anak, yang mana hal ini menyebabkan stunting.

Akibat kondisi tersebut, tumbuh kembang anak menjadi terhambat yang kemudian menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak berkualitas. Sehingga dalam hal ini ia berharap agar kemiskinan di Kota Samarinda segera dientaskan agar sektor kehidupan lainnya dapat menjadi lebih baik

“Stunting ini masalah yang cukup serius, apalagi berdampak terhadap perkembangan anak. Tentunya ini menjadi persoalan yang perlu kita tangani secara bersama-sama,” tegas dia.

Politikus Partai Demokrat itu mengatakan jika pengentasan kemiskinan dapat dilakukan melalui upaya peningkatan pendidikan, pelayanan kesehatan, sanitasi hingga akses air bersih yang baik. Sehingga, ia berharap permasalahan stunting di Kota Tepian dapat segera teratasi.

“Sebenarnya itu adalah tugas bersama, tapi Pemerintah Kota Samarinda lebih punya peran penting menekan angka stunting sendiri,” imbuhnya.

Sri Puji Astuti berharap, dengan peningkatan sosialisasi dan edukasi, angka stunting di Samarinda dapat ditekan lebih rendah. Ia mengajak semua pihak, termasuk komunitas dan sektor swasta, untuk berkontribusi dalam upaya ini.

“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Semua elemen masyarakat harus bersatu padu demi masa depan anak-anak Samarinda,” pungkasnya. []

Penulis : Selamet | Penyunting : Budi Untoro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com