PARLEMENTARIA SAMARINDA – ANGKA golput (pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Samarinda tahun 2020 lalu, cukup tinggi. Mencapai 48,16 persen suara. Hal ini menimbulkan keprihatinan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Sugiyono.
Karena itu, seiring kian mendekatnya pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dia mengajak semua elemen, baik penyelenggara dan pengawas Pemilu, partai politik maupun politisi, untuk bersinergi mengedukasi masyarakat. Tujuan agar partisipasi masyarakat dalam pemilu meningkat dan Samarinda dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
“Pemilihan 2024 mendatang harus menjadi momentum, agar pengalaman tingginya angka golput sebesar itu tidak lagi terulang,” kata Sugiyono ditemui media ini di Gedung DPRD Kota Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Senin (30/10/2023).
Sugiyono kemudian meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu untuk lebih proaktif dalam menyebarkan informasi terkait proses pemilu. Mulai dari tata cara pencoblosan, pentingnya partisipasi masyarakat, hingga dampak dan konsekuensi dari tingginya angka golput.
“Masyarakat perlu memahami betul konsekuensi dari tidak menggunakan hak suaranya. KPU memiliki peran penting untuk mengedukasi hal ini,” tegas politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini.
Tak hanya itu, Sugiyono juga mengingatkan, partai politik memiliki peran sentral dalam pelaksanaan Pemilu. “Mereka harus mengambil inisiatif, tidak hanya fokus pada kampanye tetapi juga edukasi pemilih. Kualitas demokrasi kita ditentukan oleh seberapa besar masyarakat terlibat di dalamnya,” paparnya.
Selain itu, Sugiyono menekankan pentingnya pendekatan emosional politisi dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Politisi kata dia, harus mampu mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat, serta membangun hubungan yang baik untuk menciptakan demokrasi yang kondusif.
“Kita harus bergerak bersama, bekerja sama, dan membangun komitmen kuat untuk mengatasi isu golput. Semoga dengan upaya bersama, Samarinda dapat menjadi role model dalam partisipasi pemilu yang tinggi,” pungkas Sugiyono. []
Penulis : Selamet | Penyunting : Budi Untoro