Waspada! Kurir Ninja Xpress Bisa Rugikan Anda

NINJA Xpress merupakan salah satu perusahaan jasa kurir terkemuka, banyak bekerja sama dengan perusahaan berplafrom marketplace, seperti Shopee. Menurut laman Ninja Xpress, slogannya adalah “Menghubungkan Indonesia dengan peluang yang ada di seluruh dunia melalui pengalaman pengiriman barang yang memuaskan.” Pendirinya tiga orang, semua dari Singapura, mereka adalah Lai Chang Wen, Shaun Chong, dan Tan Boxian.

“Ninja Xpress adalah perusahaan logistik terpercaya di Indonesia berbasis teknologi dan merupakan bagian dari Ninja Van. Hadir di Indonesia sejak tahun 2015, kami berdedikasi untuk selalu memberikan solusi, kemudahan dan ketepatan dengan menyediakan berbagai layanan pengiriman barang sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu. Ninja Xpress Siap Bantu Sampai Tujuan,” demikian tertulis di laman, menjanjikan pengguna.

Disebutkan pula bahwa pasar Ninja Xpress bukan saja di Indonesia dan Singapura, ada juga beberapa negara lain di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand. Sungguh besar, apalagi dinyatakan pula bahwa per hari pengiriman mencapai dua juta paket dengan dipercaya lebih dari dua juta pengguna. “Ninja Xpress berkomitmen untuk menyediakan solusi logistik berkualitas untuk bisnis e-commerce di seluruh Asia Tenggara,” begitu tertulis.

***

Begitu besarnya perusahaan ini, tentu tenaga kerjanya juga banyak, seperti dilansir Insight Talenta pada 21 Agustus 2019 lalu, jumlahnya sekitar 5500 karyawan. Kala itu, People Manager  Ninja Xpress Indonesia, Evan Tree menyebut, mengelola karyawan yang terdiri dari karyawan kantoran, white collar dan lapangan, blue collar, cukup sulit dan menjadi satu tantangan. Kiat mengatasinya adalah mengenal latar belakang, penyesuaian komunikasi, peduli karyawan, dan mengelola dengan bantuan teknologi.

Meski begitu, kiat itu tentu tak semua mengatasi kesulitan, pasti ada dari para karyawan yang berlaku tak jujur, beberapa di antaranya bisa menjadi perusak citra Ninja Xpress, mereka adalah oknum yang bisa merugikan pelanggan. Baru-baru ini, dalam medio Oktober 2023, seorang pelanggan di Desa Rempanga, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi salah satu korbannya.

Disebut korban, karena meski tak secara materiil barang yang dipesan tak sampai, uang yang telah dibelanjakan dikembalikan. Rempangadrp nama akun di Shopee, berbelanja tiga paket barang secara terpisah. Semula, pilihan pengiriman di Shopee tidak tercantum pilihan identitas jasa kurir, hanya terdapat pilihan paket pengiriman, seperti hemat, reguler, dan kargo. “Tetapi sekarang, setelah dilakukan pembayaran, modelnya berubah, pilihan paket hemat misalnya, itu terdapat pilihan lagi, disediakan dari jasa kurir apa. Sebelumnya tidak ada,” ungkap Masni, pemilik akun Rempangadrp melalui kuasa hukumnya Nursiah, Kamis (02/11/2023).

Berdasarkan record pesanan di laman dasboard rempangadrp, pesanan untuk paket pertama dibuat pada 20 Oktober 2023, dengan nomor resi pengiriman Ninja Xpress SHP0619035264, dilaporkan terkirim 27 Oktober 2023. Paket kedua dibuat pada 24 Oktober 2023, dengan nomor resi SHP3841885343, dinyatakan terkirim  27 Oktober 2023. Paket ketiga dibuat pada 27 Oktober 2023, nomor resinya SHP2206802562, pada 31 Oktober 2023, dinyatakan, “Pesanan gagal dikirim karena Penerima meminta untuk penjadwalan ulang dan Pengiriman akan dilakukan ulang esok hari.”

Pada paket pertama dan kedua, pemilik akun rempangadrp tentu mengajukan keberatan, paket yang dipesan sebagaimana telah dilaporkan sampai, faktanya tidak demikian. Agar tak hilang begitu saja, pemilik akun harus bersusah-susah menghubungi pihak Shopee, memeriksa bukti pengiriman di laman Shopee, memeriksa bukti foto sanggahan kurir, memeriksa titik koordinat bukti foto, hingga mendokumentasikan foto rumah.

Berdasarkan pemeriksaan pemilik akun, alamat terkirimnya paket pertama bukan di lokasi alamat rempangadrp, tetapi sekitar tiga kilometer ke Utara, beda wilayah rukun tetangga, tetapi masih satu desa. Pada paket kedua, pengiriman nyasar sekitar satu kilometer, di desa tetangga. “Kurir JNT dan JNE (jasa kurir lain, red) tidak pernah begini, tidak pernah nyasar, selalu sampai. Apabila paket terlalu besar, tidak dapat mengantar, saya dihubungi,” ungkap pemilik akun.

Paket ketiga, hingga Kamis pagi tadi, tidak ada kabarnya. Padahal, tertulis di laman dashboard Shopee, dijadwalkan esok hari, itu hari Rabu kemarin. Modus berkilahnya sama, menghubungi pemilik akun dengan nomor telepon seluler yang diberi tambahan +6262 sebelum digit asli nomor telepon, seharusnya hanya ditambah +62. “Jelas saja telepon dan pesan singkat tidak pernah saya terima, modusnya sama, sengaja berkilah telah menghubungi saya dengan menghubungi nomor telepon seluler yang salah,” kata pemilik akun rempangadrp.

Setelah berjibaku dengan waktu, akhirnya keluhan atas dua paket pertama diterima pihak Shopee, uang yang dikeluarkan dikembalikan utuh. Paket ketiga, masih belum tahu kelanjutannya. “Uang memang dikembalikan, tapi berapa banyak waktu saya tersita, tenaga dan pikiran juga terkuras, harus berjuang agar uang dikembalikan. Itu tidak mudah, secara imateriil jelas dirugikan,” kata pemilik akun.

***

Jika memang profesional dan perusahaan berupaya menjaga citra pengguna, seharusnya kesalahan pertama tidak berulang-ulang. Manajemen Ninja Xpress tak mungkin tak mengetahui persoalan itu, mengingat paket barang dinyatakan hilang, Ninja Spress tentu yang mengganti kerugian materiil nilai barang yang telah dipesan. Faktanya, ini terjadi berulang. Pengguna tentu harus waspada, terutama untuk pengguna di wilayah Tenggarong dan sekitarnya.

Media ini bermaksud mengonfirmasi pihak Ninja Xpress, sulit mencari pihak yang berkompeten di jasa kurir ini. Melalui pencarian Google, nomor kontak agen tak ditemukan. Di situs resmi Ninja Xpress, tercantum nomor telepon, alamat email, dan ninjachat untuk dihubungi. Pada nomor telepon, setelah dihubungi tak terdengar suara, sehingga ninjachat Telegram pilihannya.

Benar saja, setelah mendaftarkan nomor telepon seluler Telkomsel melalui ninjachat Telegram, akhirnya bisa terhubung dengan agen layanan pelanggan ninjachat, nomor pelaporannya 09974222, Tities adalah agennya. Hebatnya, tanpa diberi tahu, Tities sudah tahu nama pihak yang menghubungi. Ninja Xpress tentu bekerja sama dengan pihak yang menyimpan data sinkron nomor telepon seluler dan registran-nya. Kebocoran data pengguna Telkomsel? Bisa jadi.

Setelah disampaikan permasalahan kendala pengiriman berdasarkan nomor resi setiap paket, Tities berkali-kali menyampaikan permohonan maaf berkaitan dengan ketidaksesuaian informasi yang diberikan kurir Ninja Xpress.  “Kami akan bantu buatkan pelaporan pada Tim Operasional agar kurir tersebut dapat diberi peringatan dan sanksi tegas,” kata Tities menjanjikan.

“Semoga saja janji itu ditepati, sesuai dengan slogannya di laman resmi Ninja Xpress. Semoga tidak ada lagi korban kurir nakal Ninja Xpress. Rekomendasinya, hindari dulu menggunakan Ninja Xpress, sampai permasalahan dipastikan telah diselesaikan pihak manajemen,” kata pemilik akun rempangadrp. []

Penulis: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com