Sri Puji Astuti Soroti Keberadaan Sekolah Rawan Bencana

PARLEMENTARIA SAMARINDA – LOKASI Sekolah Dasar (SD) Negeri 001 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 40 di Jalan Cendana yang sangat dekat dengan Depo Pertamina di kawasan tersebut, serta SMP Negeri 24 di Jalan Pangeran Suryanata, menimbulkan kekhawatiran Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Sri Puji Astuti.

Menurut dia, keberadaan sekolah itu tidak hanya rawan bencana, tetapi juga membahaya kesehatan siswa-siswi maupun guru-guru di sekolah itu.

“Resikonya sangat besar. Ketika mereka belajar, mereka menghirup udara yang bercampur dengan bensin, ini kan bisa menimbulkan adiksi (kecanduan -red),” kata Puji saat ditemui di Gedung DPRD Kota Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Selasa (7/11/2023).

Terlebih lanjut Puji, posisi sekolahnya juga berada di pinggir jalan. Artinya udara yang masuk tidak hanya beraroma bensin, tetapi juga bercampur debu jalanan yang bisa saja masuk ke lingkungan sekolah dan dihirup oleh siswa. Posisi dua sekolah yang berada di kawasan padat penduduk ini membuatnya miris.

“Kalau lokasinya terkepung dengan padat penduduk, pasti kedengarannya gaduh. Artinya konsentrasi mereka juga terganggu ketika proses belajar mengajar,” terangnya.

Puji berharap dari permasalahan ini, ada tindakan serius baik dari pemerintah maupun pihak Pertamina. Risiko yang paling besar ini memang disebut Puji datang dari Depo Pertamina yang lokasinya memang sangat berdekatan.

Menurutnya, jika berkaca pada kasus meledaknya Depo Plumpang yang meledak pada awal tahun ini, harusnya pemerintah bisa mengambil tindakan sesegera mungkin. “Tidak hanya membahayakan anak sekolah sebenarnya. Tapi juga masyarakat yang ada di sekitar kalau sewaktu-waktu depo ini meledak,” urainya.

Ia juga menyebutkan bahwa solusi yang tepat adalah pemindahan dari salah satu diantaranya. Puji mengaku jika Wali Kota Samarinda pernah memberikan surat agar Depo Pertamina tersebut segera pindah dari lokasi tersebut.

Ia menambahkan, sama halnya seperti SMP Negeri 24 yang terletak di Jalan Pangeran Suryanata, di mana sekolah tersebut berada di atas cekungan. Kondisi ini masih diperparah dengan adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di bagian atasnya. Otomatis udara yang dihirup para siswa juga tidak sehat.

“Cekungan ini seperti tempat jalan air, lalu ditambah lagi dengan TPA yang ada di atasnya. Memang saat ini sudah ditutup, tapi tumpukkan sampah yang ada inikan prosesnya cukup lama,” terangnya.

Ia menyayangkan kurangnya perhatian dari pemerintah terkait dengan hal ini. Padahal tujuan dari adanya sekolah adalah untuk mencerdaskan anak bangsa, namun, belum ada langkah konkret untuk memecahkan persoalan ini. Padahal menurutnya, jika ingin mencerdaskan anak, harus menanamkan konsep memanusiakan manusia. []

Penulis : Selamet | Penyunting : Budi Untoro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com