KUTAI KARTANEGARA – KEHADIRAN Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), terutama yang terletak di antara wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kota Balikpapan, disambut baik dan diharapkan berdampak positif pada pemerataan pembangunan.
Meski di sisi lain, keberadaan IKN membuat Kabupaten Kukar akan kehilangan tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Samboja, Muara Jawa, dan Samboja Barat, yang merupakan wilayah potensial bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar.
“Selasa kemarin (05/12/2023), kami menghadiri dalam Seminar Nasional tentang pengembangan IKN. Salah satu topik yang dibahas adalah lepasnya tiga daerah kukar, yang berdampak pada pendapatan daerah,” ucap Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kukar Maman Setyawan.
Maman mengungkapkan dirinya merasa kecewa dengan kehadiran pemerintah pusat yang hanya diwakilkan oleh staff. Namun, dia tetap berharap permasalahan Kukar dapat lebih diperhatikan oleh pemerintah pusat, seperti pelepasan tiga kecamatan yang berdampak langsung pada ekonomi Kabupaten.
“Kami berharap pemerintah pusat menyadari situasi kami. Karena selama ini pernyataan kami terkesan tidak tersampaikan,” tegasnya.
Dia menambahkan, karena tiga kecamatan ini akan dilepaskan, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian daerah. Jadi, meskipun ada investasi dalam bangunan dan lainnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berpontesi akan kehilangan pendapatan sebesar Rp 1,9 triliun.
“Setelah seminar nasional, kami menginginkan adanya komitmen khusus dari pemerintah pusat untuk mengganti jumlah yang hilang di Kukar setelah pengambangan IKN, dalam bentuk apa pun. Oleh karena itu, kami masih menunggu tindakan pemerintah pusat setelah seminar nasional,” tutupnya. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Agus P Sarjono