PARLEMENTARIA KALTIM – JELANG akhir tahun 2023, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dihadapkan pada agenda kegiatan yang padat. Yakni Wawasan Kebangsaan (Wasbang) di daerah pemilihan masing-masing.
Kegiatan itu sendiri diketahui merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh para wakil rakyat sebagai bentuk kepedulian dalam memberikan pemahaman Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika kepada masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tidak melulu dilakukan di lapangan terbuka atau halaman rumah warga. Seperti yang salah satunya dilakukan oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltim Nidya Listiyono. Dia menggelar sosialisasi Wasbang di Angkringan Punakawan, Jalan Wijaya Kusuma XII, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Selasa (19/12/2023).
Saat menjadi narasumber dalam mensosialisasikan Wasbang, Nidya -demikian dia akrab disapa didampingi narasumber dari Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim Endro S Efendi. Pada kesempatan itu dia berharap ke depannya dapat menambah pengetahuan tentang wawasan kebangsaan kepada generasi muda yang hadir dan menjauhkan kawula muda dari keterlibatan dalam kasus radikalisme.
“Dengan sosialisasi Wasbang berharap agar tidak mudah dipecah belah mengingat sekarang masyarakat kita sangat mudah dipecah belah dengan paham-paham yang memecah persatuan bangsa dan merusak kebhinekaan,” ujar politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Selain itu, Nidya mengatakan kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan pemikiran rasa cinta akan tanah air, dan menguatkan ideologi bangsa Indonesia. “Sosialisasi Wasbang ini terus gencar digelar oleh DPRD Kaltim bertujuan untuk menguatkan ideologi bangsa dan menjauhkan anak bangsa dari paham radikalisme,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda ini.
Dia juga meminta kepada para generasi muda untuk selalu bekerja keras, seolah dibayar dengan gaji yang besar. “Karena dengan bekerja keras, pasti akan ada tambahan rezeki untuk kita dalam bentuk yang lain. Sebaliknya, jika kita memiliki gaji besar namun bekerja malas-malasan, maka pasti rezeki kita akan berkurang, akhirnya gaji tidak bisa cukup memenuhi kebutuhan sehar-hari,” paparnya.
Anak muda lanjut Nidya, harus siap bekerja siang dan malam. Untuk penghasilan, tidak usah khawatir percayakan kepada Yang Maha Kuasa. Pasti akan diberikan, bisa berupa kesehatan, kemudahan atau pun penambahan rezeki lainnya.
“Tapi kalau anda bergaji Rp3 juta, namun bekerja seolah-olah gaji hanya Rp 1 juta, percayalah, itu akan ditagih oleh Yang Maha Kuasa. Bisa saja, tiba-tiba motor rusak, atau anak sakit. Jadi yakinlah untuk bekerja keras dan kerja harus tuntas,” tutup Nidya memberikan motivasi kepada generasi muda yang hadir dalam sosialisasi wasbang itu. []
Penulis : Guntur Riyadi | Penyunting : Agus P Sarjono