Akhirnya, PKB Kaltim Melenggang ke Senayan

SAMARINDA – NIAT Syafruddin menorehkan sejarah, tampaknya selangkah lagi bakal terwujud. Ambisinya untuk melanjutkan perjuangan di level yang lebih tinggi, bukan lagi sekedar mimpi. Ya, pria kelahiran Bima, 15 Oktober 1977 ini tengah menapaki jalannya menuju Senayan -lokasi Gedung DPR-RI berada.

Dalam pemilihan umum legislatif (Pileg), raihan suara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini cukup signifikan. Berdasarkan hasil hitung suara sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk legislatif DPR RI, hingga Selasa (20/02/2024) pukul 16.00 WIB, Syafruddin mampu mengumpulkan 32.522 suara.

“Bersyukur kepada Allah atas capaian PKB dan berterima kasih kepada masyarakat Kaltim yang telah menitipkan harapannya kepada PKB. Insya Allah, amanat ini akan kami laksanakan dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab,” tutur Syafruddin kepada beritaborneo.com saat diminta tanggapannya mengenai perolehan suara yang diraihnya melalui pesan singkat whatsapp, Selasa (20/02/2024),

Dengan perolehan itu, untuk sementara Syafruddin ada di urutan keempat perolehan suara terbanyak calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) daerah pemilihan (dapil) Provinsi Kaltim. Diketahui, anggota legislatif DPR RI Dapil Kaltim memiliki kuota 8 (delapan) kursi.

Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim ini mengungkapkan, berdasar data C1 yang terhimpun dan perkembangan di lapangan, PKB akan menduduki kursi ke-6 dari 8 kursi milik Kaltim di DPR RI. Hanya saja ia ingin menghormati proses dan tahapan pemilu yang masih berlangsung.

“Ini pertama kali dalam gelaran pemilu, PKB di dapil Kaltim berhasil mendudukan kader terbaiknya. Akan tetapi saya meminta segenap pengurus, tim, saksi dan seluruh simpatisan untuk tidak bereuforia lebih dan menunggu ketetapan resmi KPU,” katanya.

Apa yang dikatakan Syafruddin ada benarnya, mengingat hingga Selasa (20/02/2024) pukul 23.00 WIB, KPU baru menghimpun hitungan suara legislatif sebanyak 5.647 dari 11.441 Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau progressnya baru 49.36 persen.

Namun demikian, pergerakan suara diprediksi tidak akan banyak mengalami perubahan. Tujuh partai politik yang memimpin perburuan suara, yakni Partai Golkar, Gerindra, PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Demokrat dan PKS agak sulit dikejar karena mereka unggul dua digit angka atau di atas 10 ribu suara. Kecuali Golkar yang sudah menembus 150 ribuan suara.

Perlu diketahui, anggota legislatif DPR RI Dapil Kaltim memiliki kuota 8 (delapan) kursi. Untuk mengetahui pengisian 8 kursi tersebut dapat ditentukan menggunakan metode Sainte-Lague yang mempertimbangkan total suara partai dan calon legislatif.

Metode ini memiliki dasar hukum yang tertuang dalam Pasal 415 ayat 2 UU Nomor 7 Tahun 2017 yang berbunyi:

“Dalam hal penghitungan perolehan kursi DPR, suara sah setiap partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 414 ayat (1) dibagi dengan bilangan pembagi 1 dan diikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3; 5; 7; dan seterusnya”.

 

Berdasarkan penghitungan metode Sainte-Lague tersebut, diperkiran kursi-kursi DPR RI dari Kaltim akan diduduki oleh Rudi Mas’ud yang sementara memperoleh 47.430 suara, disusul sejawatnya Hetifah Sjaifudian dengan 44.085 suara. Rudi Mas’ud dan Hetifah sama-sama dari Partai Golkar.

Kursi ketiga menjadi milik G. Budisatrio Djiwandono dari Partai Gerindra yang telah mengumpulkan 35.101 suara. Kemudian Safaruddin dari PDI Perjuangan, meski dia baru mengumpulkan 19.686 suara, namun partainya sudah mendulang 76.662 suara untuk mengamankan satu kursi di Senayan.

Caleg lainnya adalah Nabil Husien Said Amin Alrasydi. Kader Partai Nasdem ini mampu menggeser Awang Faroek Ishak dan telah meraih 20.407 suara. Sedangkan secara keseluruhan, Partai Nasdem memperoleh 57.453 suara.

Kursi selanjutnya atau yang keenam diwakili Syafruddin. Ketua PKB Kaltim ini sudah mengumpulkan 32.249 suara, sementara partainya meraih 53.061 suara. Kursi ketujuh menjadi milik Irwan dari Partai Demokrat yang sudah meraup 23.280 suara. Sedang Partai Demokrat sendiri total mengumpulkan 37.711 suara.

Kursi terakhir atau kedelapan diperkirakan menjadi milik Partai Keadilan Sejahtera dengan total perolehan suara partai 36.943 suara. Wakilnya yang akan duduk adalah Aus Hidayat Nur yang telah mengumpulkan 9.216 suara.

 

PARTAI DEBUTAN

Dari ketujuh partai politik yang bakal melenggang ke Senayan, ada satu partai debutan yang untuk pertama kalinya meraih kursi DPR RI. Adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bakal mengirim Syafuddin ke kursi legislatif nasional untuk menyuarakan aspirasi Kaltim secara nasional.

Keterwakilan partai politik yang secara nasional dipimpin Muhaimin Iskandar ini, bakal menggeser satu kursi milik PDI Perjuangan yang sebelumnya menempatkan dua wakilnya pada periode 2019-2024.

Dalam pandangan pengamat politik Universitas Mulawarman (Unmul) Budiman Chosiah, ada dua faktor yang membuat PKB berkibar di pemilu 2024 ini. Pertama tentu saja faktor internal, di mana keberadaan PKB kian mengakar di masyarakat Kalimantan Timur.

Kantong massa PKB ada di Kabupaten Berau dan Kota Balikpapan. Tapi belakangan, kader PKB juga berjaya di Kabupaten Paser dan Kota Bontang. Di mana kepala daerah di dua wilayah itu merupakan kader PKB. Yakni Bupati Paser Fahmi Fadli dan Wali Kota Bontang Basrie Rase.

Maka tak heran jika kemudian istri Bupati Paser Sinta Rosma Yenti juga tampil trengginas di pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari dapil Kaltim. Hingga berita ini diturunkan, suara yang diraih Sinta Rosma Yenti berada di puncak, unggul jauh dari calon lainnya.

“Karena kalau kita melihat Rosma (Sinta Rosma Yenti), istri dari bupati Paser kan termasuk tertinggi suaranya sekarang di DPD. Kalau suaranya satu paket antara Syafruddin, maka tidak mengherankan kalau PKB Kaltim masuk ke Senayan,” papar Budiman Chosiah.

Sementara faktor eksternal menurut Budiman, adalah tersandungnya salah satu tokoh PDI Perjuangan akibat kasus korupsi. Ismael Thomas yang merupakan mantan Bupati Kutai Barat, selama ini dikenal memiliki basis massa militan, khususnya di Kabupaten Kutai Barat, Mahakam Ulu, termasuk Kutai Kartanegara.

“Dicopotnya Ismael Thomas dan digantikan Andhika Hasan turut memberikan ruang bagi PKB untuk melenggang ke Senayan,” katanya.

 

Selain mengamini pendapat Budiman Chosiah, Ketua PKB Kaltim Syafruddin juga menambahkan bahwa PKB Kaltim kini punya struktur partai yang kokoh dengan kader yang duduk sebagai kepala daerah di Kabupaten Paser dan Kota Bontang.

“Varieblenya banyak, petama semua instrumen PKB bekerja, menjadi pasukan yang solid. Variable kedua sebagai faktor penentu yaitu di dua daerah yang kepala daerahnya dari PKB yakni Paser dan Bontang optimal meraih suara. Dan varieble lainnya yakni pilpres,” bebernya.

“Belum lagi kader PKB sebagai ketua dan DPRD di sejumlah daerah. Hasil survei juga menempatkan PKB sebagai partai terbesar ketiga dan keempat secara elektabilitas, baik Kaltim maupun nasional,” sambung Syafruddin.

Dia juga tidak menampik adanya efek ekor jas hasil dari majunya Ketua Umum PKB Gus Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024.

“Semua modal tersebut memberi keyakinan pada kami untuk mengantarkan PKB merebut kursi DPR RI dari delapan kursi DPR RI dapil Kaltim,” katanya lagi.

Dia mengungkapkan dari strategi dan perhitungan yang matang tersebut juga berdampak pada peningkatan torehan kursi di DPRD Provinsi, dan kabupaten/kota. Ia mengatakan bahwa PKB sesuai data yang dihimpunnya akan menduduki kursi pimpinan di DPRD Kaltim.

“PKB di DPRD Kaltim hampir dipastikan 6 kursi, mendapat kursi pimpinan. DPRD Paser dari 6 menjadi 12 kursi. Bontang 3 ke 4 kursi. Balikpapan dari 1 kursi menjadi 4. Di Berau pecah telor mendapat 1 kursi. Untuk daerah lain belum terkonfirmasi,” ungkapnya.

 

CETAK SEJARAH

Syafruddin sendiri mengaku keputusan untuk bertarung memperebutkan kursi DPR RI merupakan bentuk tanggung jawab dirinya yang sudah 10 tahun menjadi Ketua PKB Kaltim. Dia ingin mencetak sejarah, PKB Kaltim mampu duduk di Senayan.

Adapun keyakinannya memutuskan untuk memperebutkan kursi DPR RI dikarenakan dia menilai sejauh ini perhatian dari pemerintah pusat kepada Kaltim belum memuaskan. Sementara “tangan” anggota dewan di daerah terbatas. Sehingga, dirinya merasa perjuangannya harus dilanjutnya di level yang lebih tinggi.

“Selama ini, apa yang sudah disumbangkan Kaltim tidak berbanding lurus dengan yang kembali ke daerah. Rata-rata tiap tahun Rp 500 triliun sumbangan Kaltim ke pusat, namun yang kembali sangat kecil. Hanya Rp 50 triliun. Ini yang saya perjuangkan nantinya,” jelas legislator yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB-Hanura di DPRD Kaltim.

Pengalamannya duduk sebagai Wakil Ketua Komisi III di DPRD Kaltim, membuat Syafruddin banyak menyoroti persoalan banjir dan pembangunan infrastruktur. Dirinya termasuk pula yang kritis terhadap masalah pertambangan dan terakhir sempat duduk sebagai ketua panitia khusus (pansus) investigasi pertambangan di DPRD Kaltim.

“Saya ingin pusat memerhatikan masalah tambang di Kaltim. Khususnya, soal kawasan yang terdampak pertambangan,” ujar mantan aktifis mahasiswa yang pernah menjadi Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda ini.

Dirinya juga mengaku telah menyiapkan mental untuk menghadapi dinamika politik nasional. Dia berjanji akan konsisten dalam memperjuangkan kebutuhan masyarakat Kaltim. Sebab selama ini, dia telah sering bertemu dengan waga. Membicarakan permasalahan bersama bukan hal asing baginya. Termasuk saat reses yang menjadi momen menjaring berbagai masalah dari masyarakat.

“Saya senang bisa bertemu dengan rakyat, bisa duduk sejajar dengan mereka, mendengarkan keluh kesahnya. Saya banyak berdiskusi dengan mereka untuk membantu permasalahan mereka. Saya tidak sungkan untuk itu. Sebelum terpilih dulu pun saya sudah melakukan itu dari pintu ke pintu,” urai Syafruddin yang tak malu berjualan bawang merah meski masih menjadi anggota dewan ini.

Namun begitu dia mengakui, masih ada mimpi-mimpinya yang belum terwujud dalam mengawal suara rakyat. Karenanya dia bertekad akan memperjuangkan bidang-bidang yang selama ini menjadi keluhan masyarakat Kaltim.

Seperti kesehatan, pendidikan, pertanian dan infrastruktur. “Kongkritnya, saya akan perjuangkan agar pembangunan jalan nasional di Kaltim segera dituntaskan,” ujarnya.

Tak kalah penting, dia juga akan berupaya mewujudkan akses penerangan di daerah-daerah yang belum teraliri listrik. Khususnya daerah-daerah pelosok dan terpencil. Dalam catatannya selama menjadi anggota DPRD Kaltim, masih ada 184 desa di Kaltim yang belum teraliri listrik.

“Saya selalu menyampaikan tentang akses wilayah yang belum terpenuhi. Itulah mimpi saya. Faktanya masih ada 184 desa di Kaltim yang belum dialiri listrik, itulah yang akan saya perjuangkan nanti,” tegasnya.

“Saya juga menyampaikan terima kasih dan penghormatan yang setinggi tingginya kepada jajaran pengurus, kader dan simpatisan PKB yg telah bekerja keras memenangkan PKB di Kaltim, khususnya DPR RI. Semoga dedikasi dan pengorbanan yang telah ditunjukan oleh pengurus, kader dan simpatisan PKB senantiasa mendapat balas sebagai amal ibadah,” pungkas Syafruddin. []

Penulis | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com