Deni Harap Isi Parsel Barang UMKM dan Tidak Kadaluwarsa

PARLEMENTARIA SAMARINDA – PARA penjual parsel Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah diminta untuk tidak mengisi parselnya dengan makanan atau minuman kadaluwarsa. Demikian harapan itu disampaikan Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Deni Hakim Anwar.

Ditemui awak media di Kantor DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Rabu (27/03/2024), Deni juga menyarankan agar parsel tersebut dapat diisi dengan barang yang dihasilkan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Samarinda.

“Kami minta agar para penyedia parsel ini jangan sampai menyiapkan barang-barang yang sudah expired. Selain itu, kalau bisa isi parselnya jangan hanya makanan yang sudah ada di minimarket, tetapi ada perhatian terhadap UMKM,” kata politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.

Dia memberikan contoh, olahan makanan dari para pelaku UMKM khas Samarinda, seperti amplang, lempok durian, dan ilat sapi. Selain dapat meningkatkan pendapatan pelaku UMKM, secara tidak langsung juga membantu mempromosikan produk mereka.

“Kalau bisa kayak amplang, makanan lempok durian dan lain sebagainya. Artinya, budayakan lah produk UMKM yang ada di Kota Samarinda ini. Karena selain membantu mereka, pelaku UMKM juga otomatis bisa meningkatkan pendapatan,” ujar Deni.

Diungkapkan Deni, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait isi parsel. Di mana harus 50 persen barang atau makanan yang dihasilkan dari para pelaku UMKM yang ada di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) itu.

“Pemkot juga sudah mengeluarkan edaran terkait isi parsel. Itu langkah bagus, namun kembali lagi harus ada pengawasan. Jangan keluarkan edaran saja, tetapi tidak ada pengawasannya. Pemkot dalam hal ini mungkin dapat membentuk satu tim khusus atau bagaimana mereka meng-up to bahwa edaran mereka itu betul-betul dilaksanakan dengan baik,” sarannya. []

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono