KUTAI KARTANEGARA – Dalam upaya menjaga kelestarian budaya yang kian tergerus oleh modernisasi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) meluncurkan program strategis untuk menerapkan penggunaan pakaian adat dan bahasa Kutai di lingkungan sekolah.
Program inovatif ini tidak hanya bertujuan memperkaya pengetahuan siswa tentang warisan budaya lokal, tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya Kutai di tengah masyarakat. Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mendorong pelestarian budaya Kutai.
“Kami berkomitmen untuk memperkenalkan generasi muda pada kekayaan budaya kita. Dengan kerja sama Bapak Bupati, kami akan mengintegrasikan pakaian adat Kutai, seperti baju Cina, ke dalam kehidupan sehari-hari siswa,” kata Thauhid pada Sabtu (04/05/2024).
Lebih lanjut, Thauhid menambahkan bahwa setiap hari Kamis akan dijadikan sebagai Hari Bahasa Kutai. Semua kegiatan komunikasi di sekolah, termasuk rapat dan pertemuan, akan menggunakan bahasa daerah tersebut. Langkah ini diharapkan dapat memaksimalkan dampak program terhadap pelestarian bahasa dan budaya Kutai.
Inisiatif ini diluncurkan mengingat Kukar adalah bagian dari wilayah Ibu Kota Negara (IKN) baru, yang berpotensi mengalami perubahan sosial dan budaya yang signifikan. “Program ini diharapkan dapat meningkatkan eksistensi budaya Kutai sebagai ciri khas daerah kita di mata dunia,” tambah Thauhid.
Dengan dukungan pemerintah dan pihak terkait, Thauhid berharap program ini akan berjalan lancar dan menjadi langkah konkret dalam melestarikan budaya Kutai yang merupakan warisan nenek moyang yang tak ternilai. “Dengan adanya penguatan ini, baik dalam aspek bahasa, budaya, pakaian adat, maupun seni, kita dapat memastikan bahwa kekayaan budaya Kutai tidak akan tenggelam di tengah pembangunan IKN,” pungkasnya. []
Redaksi08