Evaluasi Kinerja, Distan TPH Kalbar Lakukan Koordinasi Upsus 2019

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, SP, M.Si memberikan sambutan pada kegiatan Pertemuan Koordinasi UPSUS PAJALE 2019 se Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (8/10) di Hotel Mahkota Jalan Sidas Pontianak (Foto:Istimewa)

PONTIANAK (Berita Borneo)-Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalbar menyelenggarakan koordinasi  UPSUS 2019, yang bertujuan mengevaluasi kinerja dan pencapaian target luas tambah tanam (LTT) Pajale, yakni padi, jagung dan kedele di Provinsi Kalimantan Barat.

Dalam kata sambutannya, Heronimus Hero, SP, M.Si, Kadis Pertanian TPH Kalbar mengatakan, sejak tahun 2015 program UPSUS meningkat cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya. Hal  tersebut merupakan hasil kerja keras Kementan RI yang bekerjasama dengan TNI AD  Kodam XII/Tpr dan seluruh stakholder.

Dan hasilnya kata Heronimus Hero, luas tanam pada periode Oktober-Setember 2018/2019 seluas 577.406 Ha. Apabila dibandingkan realisasi tanam Oktober-September 2017/2018 yang mencapai 632.995 Ha, maka luas tanam padi di Kalbar saat ini menurun 8.78 persen, berarti untuk menyamai tanam dengan periode sebelumnya masih terdapat kekurangan seluas 55.589 Ha.

Ditambahkan oleh Heronimus Hero, luas tanam jagung pada Oktober-September 2018-2019 seluas 54.435 Ha. Jika dibandingkan dengan tanam Oktober-September 2017/2018 yang mencapai 57.572 Ha, maka luas tanam jagung di Kalbar saat ini menurun hampir 5.45 persen, dan untuk menyamai luas realisasi tanam sama dengan periode tahun lalu masih terdapat kekurangan seluas 3.137 Ha.

Sedangkan menurutnya, luas tanam kedelai pada Oktober-September 2018/2019 luasnya mencapai 951 Ha. Apabila dibandingkan dengan realisasi tanam Oktober-September 2017/2018yang mencapai 1.398 Ha , maka luas tanam kedelai saat ini menurun 31.95 persen, dan untuk menyamai luas realisasi tanam sama dengan periode tahun lalu masih terdapat kekurangan seluas 447 Ha.

Masih menurut Heronimus Hero, program pemerintah di bidang pertanian yang aan mewujudkan swasembada pangan sejak 2015 dipandang sebagai program yang sangat baik dan sejalan dengan pandangan TNI AD dalam upaya pencapaian ketahanan nasional dibidang pangan.

“Keterlibatan para prajurit  TNI AD sangat diharapkan mengingat TNI memilii kekuatan, kemampuan dan kemuan dalam memberi dukungan termasuk teknis,’’kata Heronimus Hero, kepada Beritaborneo.com, Selasa (8/10) di Hotel Mahkota Pontianak.

Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian TPH Kalbar, Dony Saiful Bahri, SP, MMA, bersama pejabat dari Kementan RI dan dari Fakultas Pertanian, Untan Pontianak pada acara Pertemuan UPSUS Pajale 2019 di Hotel Mahkota Pontianak, SElasa (8/10)

Disamping itu kata Heronimus Hero, tahun 2019 Dirjen Tanaman Pangan, Kementan RI telah mengalokasikan bantuan dari sumber dana APBN berupa kegiatan padi bebas residu seluas 30 ribu ha. Pengembangan padi lahan kering 83.786 Ha, dan tumpang sari padi jagung seluas 31.353 Ha, jagung monokultur 19.951 Ha. Sedangkan dari sumber APBD Kalbar mengembangkan kawasan padi seluas 100 Ha. Dari kegiatan tersebut penyaluran benihpadi bebas residu 96.33 persen, padi  lahan kering 15.5 persen, tumpang sari 28.02 persendan jagung monokultur 16.22 persen.

Diakhir kata sambutan, Heronimus Hero berharap untuk menjamin efektivitas kegiatan UPSUS di lapangan maka para PPL diperkuat dan didukungn oleh para pemangku kepentingan yang relevan dan kredibel, antara lain TNI AD, mahasiswa, dan tim pemantau.”Semoga harapan ini bukan optimisme semu,’’pungkasnya. (Rachmat Effendi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com