Mahasiswa yang tergabung dalam PMII Cabang Samarinda dan Tenggarong menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kaltim, Samarinda, Senin (10/04/2023), menolak tambang ilegal di Kaltim. -Foto : Guntur-

Wakil Ketua Pansus IP DPRD Kaltim Dukung Penolakan Tambang Ilegal

Mahasiswa yang tergabung dalam PMII Cabang Samarinda dan Tenggarong menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kaltim, Samarinda, Senin (10/04/2023), menolak tambang ilegal di Kaltim. -Foto : Guntur-

 

PARLEMENTARIA KALTIM – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesi (PMII) Cabang Samarinda dan Tenggarong menyambangi Kantor DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Samarinda, Senin (10/04/2023). Kedatangan mereka untuk melakukan aksi unjuk rasa menolak dan menutup adanya tambang ilegal di Kaltim.

Tuntutan mahasiswa tersebut kemudian diamini Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Investigasi Pertambangan (IP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Udin. Ia menyatakan, mendukung penolakan tambang ilegal di Kaltim yang menjadi tuntutan para pengunjuk rasa di depan kantor DPRD Kaltim.

“Kita mendukung pergerakan mahasiswa berkaitan dengan penolakan tambang ilegal. Jadi mari kita bersatu, kita tolak tambang ilegal. Karena ini merusak lingkungan dan merusak insfrastruktur masyarakat,” tegas M Udin.

Wakil Ketua Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim Muhammad Udin mendukung aksi mahasiswa yang menolak adanya tambang ilegal di Kaltim. -Foto : Guntur-

Wakil rakyat dari Partai Golkar ini mengungkapkan pihaknya telah mendengar informasi bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan turun langsung ke Kaltim untuk menyelidiki dan menangani permasalahan tambang ilegal. “Jadi kita tunggu bagaimana langkah Polri menangani kasus ini. Kita berharap, semoga Kaltim terhindar dari tambang ilegal,” katanya lagi.

M Udin sendiri sebagai Wakil Ketua Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim hadir langsung menemui mahasiswa di halaman Kantor DPRD Kaltim. Ia ditemani sejumlah anggota dewan. Diantaranya Sutomo Jabir, Mimi Meriami Br Pane, dan Agiel Suwarno.

Namun sayangnya, komunikasi antara anggota dewan dan mahasiswa menemui jalan buntu. Karena pihak mahasiswa hanya ingin ditemui pimpinan DPRD Kaltim. Setelah sempat berorasi, mahasiswa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. []

Penulis: Guntur Riyandi | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com