Laila Fatihah Minta Perumdam Cepat Tanggapi Keluhan Masyarakat

PARLEMENTARIA SAMARINDA – ANGGOTA Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Laila Fatihah meminta agar Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Kencana Kota Samarinda cepat tanggap menghadapi keluhan masyarakat terkait aliran air.

Hal itu ia sampaikan menanggapi viralnya keluhan warga Perum Pondok Surya Indah di Jalan PM Noor Samarinda, soal air PDAM yang tidak mengalir selama tiga minggu akibat proyek drainase. Persoalan itu akhirnya langsung ditangani Wali Kota Samarinda yang sidak ke lokasi dan memberi ultimatum.

Meski begitu, DPRD Samarinda menilai Perumdam Tirta Kencana perlu menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi. Apalagi kejadian mati air seperti ini tidak sekali dua kali terjadi.

Laila Fatihah mengaku ikut merasakan, kalau mati air dalam sehari atau semalam memang sudah biasa di Samarinda. Namun ketika warga sudah membuat keluhan, sampai membuat spanduk berarti sudah lewat batas sabar.

“Karena air itu kebutuhan paling dasar. Kalau warga sudah mengeluh seperti ini, sudah dalam batas sabar yang maksimal. Kalau sampai gitu artinya mereka tidak terlayani dengan baik,” jelas Laila ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Selasa (10/10/2023).

Laila sendiri bisa memahami jika adanya kendala-kendala yang dihadapi. Misal karena pengerjaan drainase dan memang tidak bisa selesai dalam jangka waktu dekat. Perlu melewati tahapan-tahapan yang panjang terlebih dahulu.

Seperti pengajuan proyek perbaikan, perhitungan anggaran, persetujuan, revisi, hingga akhirnya proyek dikerjakan. Sehingga, Perumdam tidak boleh diam saja. Tahapan itu boleh saja disampaikan kepada masyarakat.

Menurut Laila, upaya komunikasi dan transparansi informasi kepada masyarakat perlu dilakukan. Entah melalui media sosial milik Perumdam atau media yang lain. Sehingga masyarakat tahu apa yang terjadi.

“Jadi masyarakat dapat informasi yang seimbang. Kalau hanya diam-diam saja seolah-olah PDAM nggak bekerja. Saya yakin PDAM bekerja,” imbuhnya.

Lanjut, kata Laila Perumdam juga perlu segera kasih solusi. Jika memang ada putusnya aliran air. Seperti kompensasi penyediaan air bersih lewat tangki harus cepat dilakukan. Karena air merupakan kebutuhan paling utama.

Kata Laila jangan sampai menunggu warga marah terlebih dahulu, baru ada perbaikan. Juga kalau memang pihak ketiga yang mengerjakan secara teknis dirasa tidak kooperatif, bisa langsung diputuskan.

Terakhir legislator Samarinda itu meminta agar Perumdam cepat merespons segala aduan. Jangan hanya ketika yang menyentil itu anggota DPRD atau saat wali kota, baru PDAM cepat respons.

“Karena saya yang nelepon direspons cepat. Tapi ketika masyarakat biasa? Saya aja yang anggota dewan, responsnya lambat, gimana kalau warga yang telepon.” “Siapapun yang mengadukan, warga pun respons gitu,” pungkasnya. []

Penulis : Selamet | Penyunting : Budi Untoro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com