PARLEMENTARIA SAMARINDA – UPAYA Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sumber dana bagi hasil dari pihak ketiga mendapat apresiasi dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Joko Wiratno.
“Adanya peningkatan PAD menunjukkan komitmen Pemkot dalam pengelolaan keuangan daerah. Kami berharap kinerja ini terus ditingkatkan sehingga memunculkan peningkatan PAD setiap tahun,” ujar Joko Wiratno kepada awak media di Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Jumat (27/10/2023).
Namun demikian Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Samarinda ini juga menekankan perlunya pemaksimalan upaya serta inovasi dalam meningkatkan pendapatan daerah dan kualitas infrastruktur yang diwujudkan oleh pemkot.
Joko mengungkapkan bahwa pemaksimalan PAD tidak hanya terpaku pada pendapatan yang bersumber dari dana bagi hasil pihak ketiga. Pemkot juga perlu menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi dan usaha di daerah ini. Hal tersebut akan berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan sekaligus menjadi sumber PAD yang signifikan.
“Seharusnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di masing-masing bidang turut berinovasi, menciptakan ide-ide baru yang terbarukan agar meningkatkan PAD daerah,” tambahnya.
Terkait masalah lingkungan hidup, Joko juga menegaskan pentingnya peran aktif dari pihak kecamatan dan kelurahan. Menurutnya, upaya pencegahan penumpukan sampah yang dilakukan sembarangan oleh warga sangat penting demi menjaga kelestarian lingkungan.
“Ada urgensi dalam memperhatikan pematangan lahan, terutama bagi para pengusaha. Aktivitas pemangkasan perbukitan dan penimbunan daerah resapan air yang tidak berizin harus mendapatkan perhatian khusus,” tegas Anggota Komisi IV DPRD Samarinda ini.
Selain isu lingkungan, Joko mengapresiasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Kota Samarinda. Ia menyoroti pentingnya pemantauan kualitas dan mutu infrastruktur sesuai rencana. Selain itu, dampak lingkungan dari setiap kegiatan pembangunan harus menjadi prioritas.
“Setiap pembangunan harus memastikan kualitas dan juga dampak terhadap lingkungan. Tidak boleh ada pekerjaan pembangunan yang meninggalkan dampak negatif atau sisa material yang berserakan,” pungkasnya. []
Penulis : Selamet | Penyunting : Budi Untoro