Menggali Manfaat Agenda Rakor Kepemudaan

DISPORA KALTIM – Rapat Koordinasi (Rakor) Kepemudaan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu agenda penting Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim yang harus dilaksanakan pada akhir tahun ini, ditarget terlaksana pada awal Desember 2023 mendatang.

Rakor Kepemudaan menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun, dengan sasaran yang berbeda-beda, terakhir Oktober lalu rakor bersama pemuda Karang Taruna. Pada rakor yang diagendakan mendatang, sasarannya adalah stake holder dari seluruh perangkat daerah di kabupaten kota se-Kaltim yang mengurus masalah kepemudaan.

Hal tersebut diungkapkan Rasman, Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, saat diwawancara media ini usai memimpin rapat Bidang Pengembangan Pemuda di Ruang Rapat Ruhui Rahayu Kantor Dispora Kaltim,  Kompleks Gelanggang Olahraga (GOR) Kadrie Oening, Jalan Kiai Haji Wahid Hasyim, Sempaja, Samarinda, Kamis (09/11/2023).

Menurut Rasman, Rakor Kepemudaan juga melibatkan berbagai organisasi kepemudaan di Kaltim, terutama yang memiliki legalitas formal, organisasi kepemudaan binaan Dispora kabupaten/kota, organisasi yang dibentuk Dispora Kalti, yakni Forum Komunikasi Pemuda Kalimantan Timur (FKPK). “(FKPK, red) itu baru dibentuk tahun ini,” kata Rasman di ruang kerjanya.

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim, termasuk senior KNPI Kaltim juga dilibatkan dalam rakor kepemudaan. “Dalam hal ini, versi A dan versi B, dan melibatkan para senior KNPI,” ungkap pejabat yang menyandang gelar akademik Sarjana Ekonomi dan Magister Sains ini.

Tujuan digelarnya rakor kepemudaan, pertama, dalam rangka untuk mempererat tali silaturahmi dan stake holder terkait kepemudaan. Kedua, meningkatkan partisipasi kepemudaan dan peran terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda. “Berikutnya, kita menyiapkan para pemuda-pemuda ini, untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” ujar Rasman.

Ia berharap, dengan digelarnya Rakor Kepemudaan ini, organisasi kepemudaan di Kaltim dapat menyatu dalam rangka mempersiapkan Provinsi Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara. “Memang tidak mudah menyatukan pemuda itu untuk membuat sebuah konsensus, mungkin karena sibuk dengan organisasinya, sibuk dengan pekerjaannya, sehingga lupa bersatu padu membangun pemuda, sebagaimana yang telah dibangun founding fathers kita sebelumnya,” papar Rasman.

Rakor Kepemudaan, lanjut dia, adalah bentuk perhatian pemerintah, terutama dalam membina, menaungi, dan memfasilitasi pemuda. “Kalau kita tidak mempersiapkan mulai saat ini, malah justru pemerintah disalahkan, sementara siapa yang menaungi mereka, siapa yang membina mereka, siapa yang memfasilitasi mereka, ya pemerintah, ” terang Rasman.

Berdasarkan data tahun 2021, jumlah pemuda Kaltim saat ini mencapai 700 ribu orang. Mereka, lanjut Rasman, membutuhkan pembinaan yang harus dilakukan dengan cara berkolaborasi, dengan bersatu padu sesuai visi konstitusi, seusai undang-undang kepemudaan, dan sesuai dengan regulasi lain tentang lintas sektoral pelayanan kepemudaan.

“Ini semua rangkaian-rangkaian  yang diolah agar kita konsisten melakukan fasilitasi pemuda, pembinaan kepeloporan, pembinaan pemuda, pembinaan terkait kepemimpinan, kepeloporan, dan kewirausahaan yang saat ini menjadi konsentrasi kegiatan kita. Sehingga mindset pemuda itu, apa yang saya berikan kepada diri saya, kepada keluarga saya, dan apa yang saya berikan kepada bangsa dan negara,”  papar Rasman.

Rakor kepemudaan tersebut nantinya juga akan menghadirkan narasumber dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, baik bidang pemberdayaan maupun bidang pengembangan. Narasumber lainnya adalah Penjabat Gubernur Kaltim atau Sekretaris Daerah Provinsi. Narasumber lainnya adalah yang akan berbicara tentang Pemilihan Umum (Pemilu), untuk mengarahkan pemuda agar bijak dalam berpesta demokrasi, termasuk tidak mudah menyebar hoax, baik dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“Sebentar lagi Pemilu, penting kita bicarakan, jangan sampai pemuda menjadi penikmat hoax, penikmat hura-hura. Dari dua ratus juta pemilih, 50 persennya adalah kelompok pemuda, generasi z dan generasi milenial. Kita berharap, pemuda terlibat aktif dalam Pemilu, ikut serta menangkal informasi hoax, ketika menyuarakan kepada publik, agar tidak saling menjelekkan, tidak saling adu domba, agar pemilu menjadi pesta rakyat yang happy ending,” terang Rasman.

Narasumber lainnya, adalah dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), seperti dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Narasumber ini hadir untuk memberikan masukan agar KNPI yang saat ini terpecah dapat bersatu kembali. “Sudahlah perbedaan-perbedaan ini jangan sampai dijadikan alasan untuk menjadi yang paling benar, kita jadikan satu pemuda ini dalam rangka mewujudkan Indonesia maju,” kata Rasman.

Output Rakor Kepemudaan ini, ungkap Rasman, diharapkan dapat melahirkan rekomendasi-rekomendasi dari perangkat daerah yang mengurus kepemudaan dari kabupaten kota, serta rekomendasi dari para pemuda agar organisasi kepemudaan ini dapat bersatu.  “Menghasilkan konsensus kepemudaan menjadi satu, baik organisasi berstruktur dari pusat, maupun organisasi lokal, maupun komunitas. Niat kita, haqul yaqin, dapat menyatukan pemuda di Kalimantan Timur,” pungkas Rasman. []

Penulis: Rangga Satria | Penyunting: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com