Simposium Universitas Mulia, Sigit Wibowo Ungkap Pentingnya Pengembangan Teknologi

PARLEMENTARIA KALTIM – UNIVERSITAS Mulia menggelar Simposium Ketahanan Pangan dan Teknologi Informasi 2024 bersama dengan narasumber para guru besar dalam rangka menghadapi krisis pangan. Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Sabtu (25/11/2023) itu turut dihadiri Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sigit Wibowo.

Simposium bertujuan meningkatkan peran ilmu dan teknologi pangan dalam bidang ketahanan pangan nasional. Juga menyosialisasikan hasil-hasil penelitian dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan. Dalam kesempatan itu, Sigit Wibowo mengungkapkan betapa pentingnya pengembangan teknologi dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah.

“Semakin berkembangnya teknologi maka juga semakin banyak bidang yang ada dan perlu untuk dikembangkan. Salah satunya adalah teknologi informasi. Ini merupakan bidang yang berkaitan erat dengan perkembangan teknologi. Tanpa adanya teknologi informasi mungkin perkembangan yang terjadi tidak akan semaju ini,” ucap Sigit Wibowo.

Pada hakikatnya, berdasarkan fakta dan kondisi tersebut, upaya pencapaian ketahanan pangan tidak bisa hanya mengandalkan peningkatan produksi. Diperlukan rencana aksi strategis untuk usaha pencapaian ketahanan pangan. Strategi yang diperlukan adalah alternatif lain dari upaya peningkatan produksi yang telah terus dilakukan.

“Keberadaan IKN tentu akan menambah populasi di Kaltim, yang juga harus dibarengi dengan ketersediaan pangan, apalagi mulai akhir tahun ini atau tahun depan direncanakan sudah mulai ada aparatur sipil negara dipindahkan ke IKN. Keberadaan mereka tentu membutuhkan terpenuhinya kebutuhan dasar, seperti air, listrik, dan pangan,” tuturnya.

Simposium dibuka secara resmi ditandai dengan gong oleh Pj Gubernur Kaltim, yang diwakili Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Tekkom dan Infodik Muhammad Awaludin.

Adapun narasumber yang tampil di antaranya pakar Ilmu Kelautan dan Perikanan Muhammad Ahsin Rifa’i, pakar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Achmad Benny Mutiara, pakar Manajemen Strategik Engkos Achmad Kuncoro dan pakar Hukum Pidana Deni SB Yuherawan.

Sementara mantan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi didampingi Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Agung Sakti Pribadi tampil sebagai moderator satu dan dua, dengan pembawa acara Suprijadi. Ketua Panitia Yusuf Wibisono mengatakan, latar belakang digelarnya simposium adalah salah satu wujud dari peran perguruan tinggi di tengah masyarakat.

“Perguruan tinggi tidak cukup hanya fokus pada kegiatan pembelajaran dan menghasilkan lulusan, tetapi haruslah menjadi tempat tumbuhnya pemikiran-pemikiran kritis terhadap fenomena yang terjadi pada kehidupan,” tutur Yusuf Wibisono. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com