PARLEMENTARIA SAMARINDA – WAKIL Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Subandi mengatakan semua elemen masyarakat harus diberikan sosialisasi, termasuk pemilih Lanjut Usia (lansia) untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari mendatang.
Pemilih lansia kata Subandi, memiliki hak politik yang sama dengan pemilih lainnya. Sehingga perlu untuk dimobilisasi dan diberikan edukasi cara memilih yang benar. Dia merujuk pada faktor pengelihatan lansia yang biasanya mulai berkurang, sehingga dapat menyulitkan mereka dalam melakukan pencoblosan saat pemilu nanti.
“Ini harus diberikan perilaku khusus. Bila pemilih lansia tidak memiliki kemampuan untuk datang, panitia harus menjemput. Paling penting lagi, memberikan edukasi cara memilih yang baik dan benar walaupun dulu bisa membaca dengan jelas karena faktor lansia, bisa jadi pengelihatannya terganggu,” kata Subandi kepada awak media di Aula Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Samarinda, Kamis (01/02/2024) Beberapa waktu lalu.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda menunjukan pada Pemilu 2019 angka golput mencapai 40 persen. Subandi berharap angka golput di Samarinda pada Pemilu 2024 dapat diturunkan sehingga angka partisipasi pemilih dapat naik hingga 90 persen.
“Rata-rata tahun lalu biasanya 40 persen yang tidak memilih dan partisipasi pemilih hanya 60 persen, harapan kita meningkat sampai 90 persen, itu sudah baik,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. []
Penulis : Guntur Riyadi | Penyunting : Agus P Sarjono