Penukaran Tiket Laga PSM-Borneo FC Diwarnai Kericuhan

BALIKPAPAN – Pertandingan Liga 1 Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM Makassar) dan Borneo Football Club (FC) berlangsung ramai di Stadion Batakan Balikpapan, Jalan Mulawarman, Kelurahan Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timue, Jumat (29/03/2024). Pertandingan itu berakhir skor imbang 1-1.

Sebelum memasuki stadion pastilah ada beberapa mekanisme yang harus dijalankan oleh penonton, salah satunya adalah melakukan pembelian dan penukaran tiket sehingga bisa divalidasi sebelum memasuki stadion. Menariknya, pada pertandingan yang mempertontonkan kegigihan masing-masing pemain dari PSM Makassar dan Borneo FC ini ternyata dipenuhi pula dengan huru-hara penukaran tiket yang tidak berlangsung sebentar.

Mahen, salah satu penonton yang hadir di lokasi untuk menonton menyatakan bahwa kondisi penukaran tiket malam itu berlangsung begitu lama dan tidak kondusif. “Saya sudah dua kali menonton di stadion ini, dan baru kali ini loket penukaran tiket online-nya hanya satu saja. Orang-orang yang sudah terlanjur membeli tiket secara online berebut untuk menukar tiketnya. Antrenya tidak beraturan,” ungkap Mahen menjelaskan kondisi yang dihadapinya petang  itu.

Untuk diketahui, bahwa loket penukaran tiket online hanya dibuka 1 saja dan tepat di sebelahnya disediakan loket pembelian tiket secara offline. Para penonton yang sudah terlanjur membeli tiket secara online pun membludak daripada pembeli on the spot ticket (OTS Ticket).

Ketika para penonton mengantre untuk melakukan penukaran tiket, pertandingan di dalam sudah dimulai, sehingga banyak penonton yang merasa marah dan beberapa pun mulai berteriak menyuarakan kekesalan mereka sebab belum juga berhasil menukarkan tiketnya. Tak berhenti sampai di situ, di sekitar lokasi penukaran juga terdapat banyak sekali calo yang menawarkan tiket yang mereka jual. Hal ini semakin membuat keruh suasana penukaran tiket.

“Saya antre dari jam 21.10 baru bisa menukar tiket jam 21.50. Empat puluh menit hanya saya pakai untuk berebut menukar tiket saja dan ketinggalan separuh pertandingan,” jelas Mahen.

Ia berharap bahwa ke depannya pihak panitia bisa lebih propper dalam menyelenggarakan acara, termasuk dalam mengantisipasi ledakan penonton yang bisa berakibat pada jumlah loket penukaran dan waktu yang lebih efisien.

Penulis: Nistia Endah Juniar Prawita | Penyunting: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com