TENGGARONG – SUDAH seminggu belakangan, sejak 18 April kemarin hingga saat ini, distribusi air di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara mengalami penurunan kualitas. Tingkat kekeruhan air bahkan mencapai 13,3 Nephelimetric Turbidity Unit (NTU).
Manajer Distribusi Perumda Tirta Mahakam Abdul Latif melalui Asisten Manajer Humas dan Protokol Wahono menyampaikan, tingkat kekeruhan tersebut disebabkan oleh sumber baku air dari Sungai Merdeka di Perumda Tirta Mahakam Cabang Samboja yang mengalami penurunan kualitas air.
Meski demikian kata Wahono, air yang didistribusikan masih diambang batas aman untuk digunakan berdasarkan parameter warna tertinggi yakni 380 Platina Cobalt (Pt Co) dan Potential of Hydrogen (pH) yang rendah 4,6.
“Kondisi ini mengakibatkan kualitas air yang sampai kepada pelanggan berwarna tidak jernih,” jelas Wahono kepada beritaborneo.com, Senin (22/4/2024).
Wahono mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki kualitas air tersebut. Diantaranya menurunkan kapasitas produksi Water Treatment Plant (WTP) 2 x 20 liter/detik menjadi 27 liter/detik.
Serta mengatur formulasi bahan kimia yang digunakan sesuai kondisi air baku untuk menjernihkan air agar tetap dapat melayani pelanggan Perumda Tirta Mahakam di Kecamatan Samboja.
“Sampai hari ini belum ada perubahan signifikan pada kualitas air baku Sungai Merdeka Kecamatan Samboja. Kami berharap akan turun hujan sehingga kualitas air Sungai Merdeka bisa normal kembali,” tutupnya.
Informasi sudah dibagikan ke pelanggan melalui official sosial media Perumda Tirta Mahakam secara berkala dan selalu di-update perkembangannya. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono