BALIKPAPAN – KOTA Balikpapan dengan segala gemerlap lampu dan gedung-gedung tingginya, pastilah memiliki beberapa kekhasan dalam berbagai bidang. Tidak luput dari ciri khas tersebut adalah perkebunan.
Sektor perkebunan di Balikpapan yang notabenenya masuk sebagai kota berkategori padat penduduk menjadi aspek krusial untuk menjaga ketahanan pangan di sana. Perkebunan yang berdiri dan berkembang di kota minyak ini pun dituntut tumbuh di tengah permukiman warga.
Tapi, siapa yang sangka bahwa ternyata meskipun hidup berdampingan dengan kegiatan manusia yang tidak pernah sepi, sebuah perkebunan melon dapat tetap menjadi salah satu contoh perkebunan yang berhasil dikembangkan di tengah kota?
Adalah Kebun Melon Sumber Berkah. Berlokasi di Jalan Soekarno Hatta KM. 2, Gunung Steling, Batu Ampar, Balikpapan, Kebun Melon Sumber Berkah berhasil membudidayakan buah dan sayur. Tak hanya melon, di sana juga terdapat budidaya semangka, tomat, labu, cabai, sawi, buncis, kembang kol, dan kacang panjang.
Sukirno, pemilik sekaligus pengelola kebun dengan luas hampir 4 hektar itu mengatakan, keberhasilannya mengembangkan perkebunan di tengah kawasan perumahan warga seperti ini merupakan usaha selama bertahun-tahun.
“Tidak mudah untuk bisa menjadi begini. Saya menghabiskan belasan tahun untuk terus belajar dan beradaptasi dengan segala kondisi cuaca maupun pertanahan yang ada di sini,” jelasnya ketika ditemui beritaborneo.com di kebun melonnya, Balikpapan, Sabtu (15/07/2024).
Pengunjung tidak hanya dapat menikmati hamparan kebun melon yang hijau dan berbuah besar, namun juga dapat melakukan wisata, pemanenan, penanaman, serta edukasi mengenai melon.
Itulah mengapa kebun ini seringkali dikunjungi dan dijadikan lokasi edukasi untuk para sekolah, instansi pemerintah, organisasi masyarakat, maupun kelompok tani untuk bisa dijadikan lokasi pembelajaran.
Selain kunjungan sekolah untuk edukasi, biaya masuk ke kebun ini gratis, sehingga kebun melon ini menjadi satu satunya kebun buah paling laris di Kota Balikpapan.
“Menanam melon itu susah susah gampang. Saya senang bisa diapresiasi oleh pemerintah Balikpapan,” ujar pemilik kebun melon itu.
Para pengunjung yang ingin menyegarkan mata dan pikiran bisa berkunjung ke lokasi wisata edukasi ini setiap hari pada pukul 09.00 – 17.00 Wita.
Sukirno juga menyebut, kebunnya ini telah bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk instansi perguruan tinggi (program Kuliah Kerja Nyata) serta perusahaan (program CSR) guna mendukung segala perkembangan teknologi di dalam kebunnya.
“Saya ingin terus menekankan bahwa petani tidak buta teknologi, sehingga kerjasama dari berbagai pihak itu penting untuk mempertahankan eksistensi petani di tengah kehidupan sekarang,” pungkas Sukirno. []
Penulis: Nistia Endah | Penyunting: Agus P Sarjono