NUNUKAN – Warga di sembilan desa yang terletak di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) kini dapat menikmati pasokan listrik dari PT PLN (Persero). Ini berkat upaya PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) yang berhasil menyuplai pasokan listrik ke daerah-daerah tersebut.
General Manager PLN UID Kaltimra, Maria G.I. Gunawan, menyatakan bahwa di Kaltim, lebih dari 100 kepala keluarga (KK) di dua desa di Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, yakni Desa Manubar dan Manubar, kini dapat merasakan manfaat listrik dari PLN. Sebelumnya, warga hanya mengandalkan pembangkit listrik desa yang memiliki keterbatasan biaya dan durasi waktu operasional. “Selama ini, warga hanya mengandalkan pembangkit listrik desa yang terbatas. Kini, mereka bisa menikmati pasokan listrik yang lebih stabil,” ungkap Maria, Senin (07/04/2025).
Selain itu, di wilayah Kaltara, PLN juga berhasil menyediakan pasokan listrik di tujuh desa yang tersebar di Kecamatan Krayan Timur dan Krayan Barat. Di Kecamatan Krayan Timur, listrik sudah mengalir ke Desa Pa Raye, sementara di Kecamatan Krayan Barat, ada enam desa yang kini mendapat pasokan listrik, yakni Long Mangan, Buduk Kubul, Pamulak, Long Puak, Painan, dan Long Kabid.
Maria menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kolaborasi yang baik antara PLN dan pemerintah daerah setempat. “Pasokan listrik di sembilan desa ini tidak terlepas dari kolaborasi yang baik antara PLN dan Pemda. Kami akan terus berupaya untuk menghadirkan energi berkeadilan hingga ke daerah-daerah terpencil, termasuk wilayah perbatasan,” jelasnya.
Dengan adanya pasokan listrik yang lebih stabil, Maria berharap masyarakat dapat merasakan manfaat yang lebih besar, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk pengembangan ekonomi lokal. “Kami berharap listrik yang ada dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup mereka,” pungkas Maria.
Upaya ini menjadi bukti nyata komitmen PLN dalam menyediakan listrik yang merata, terutama di daerah yang sebelumnya sulit di jangkau oleh infrastruktur energi. []
Redaksi03