JAKARTA – Mikroplastik kini menjadi ancaman tersembunyi yang menyusup ke dalam berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari lingkungan, makanan, hingga tubuh manusia itu sendiri. Namun, harapan baru muncul dari dunia medis. Temuan ilmiah terkini menunjukkan bahwa antosianin—senyawa alami yang memberi warna merah, ungu, dan biru pada buah serta sayuran—berpotensi membantu tubuh melawan dampak buruk partikel plastik mikroskopik ini.
Antosianin tergolong flavonoid dengan aktivitas antioksidan tinggi. Fungsinya tidak sekadar pewarna alami, tetapi juga sebagai pelindung sel dari kerusakan akibat radikal bebas. “Antosianin adalah salah satu antioksidan alami paling kuat yang bisa kita konsumsi melalui makanan,” ujar Dr. Angelo Falcone, dokter integratif sekaligus pendiri Dignity Integrative Health and Wellness, dalam pernyataannya, Rabu (09/04/2025).
Mikroplastik diketahui dapat memicu stres oksidatif dan peradangan kronis, bahkan mengganggu sistem endokrin tubuh. Gangguan ini berisiko menurunkan fungsi hormon seperti estrogen, progesteron, dan testosteron, yang berdampak pada sistem reproduksi, metabolisme, dan pertumbuhan. “Mikroplastik bahkan bisa menumpuk di organ reproduksi dan merusak sel-sel di sana,” imbuh Falcone. Ia menambahkan bahwa antosianin memiliki peran ganda dalam menghambat efek tersebut, yakni dengan menekan reaksi inflamasi dan menstabilkan sel dari serangan oksidan.
Senada, Dr. Nicholas Church dari Somerset Medical menjelaskan bahwa antosianin mampu berinteraksi langsung dengan reseptor hormon steroid dalam tubuh.
“Gangguan reseptor ini sering kali dipicu oleh paparan mikroplastik,” paparnya.
Berbagai sumber alami antosianin tersedia dalam pola makan harian. Buah beri seperti blueberry, blackberry, raspberry, serta bahan pangan seperti nasi hitam, jagung ungu, kol merah, hingga buah açai, merupakan contoh makanan dengan kandungan antosianin tinggi. Semakin pekat warna ungu atau merah pada bahan makanan, semakin besar pula kandungan antosianinnya.
Belum terdapat acuan resmi terkait kebutuhan harian antosianin, tetapi riset menunjukkan bahwa konsumsi sekitar 50 miligram per hari—setara satu cangkir blueberry—dapat mengurangi stres oksidatif secara signifikan. “Efek perlindungannya bersifat kumulatif. Konsistensi adalah kuncinya,” ujar Church.
Temuan ini memberikan perspektif baru dalam menghadapi polusi mikroplastik yang makin sulit dihindari. Dengan memperkaya asupan antosianin melalui pola makan seimbang, masyarakat tidak hanya melindungi kesehatannya, tetapi juga memperkuat kesadaran akan pentingnya kembali pada sumber pangan alami dalam menghadapi tantangan kesehatan modern. []
Penulis: Muhammad Yusuf | Penyunting: Nistia