Biaya Haji di Tahun 2025 Menurun

TARAKAN – Meskipun biaya haji kerap mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, masyarakat Kota Tarakan tidak perlu khawatir. Untuk tahun 2025, biaya haji justru mengalami penurunan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Tarakan, Muhammad Aslam, yang memberikan klarifikasi terkait isu yang berkembang di masyarakat.

Aslam menjelaskan bahwa meskipun ada nominal biaya haji yang meningkat, hal ini tidak serta merta mencerminkan kenaikan biaya secara keseluruhan.

Ia menyebutkan bahwa selama ini dana yang disetor oleh calon jemaah haji yang jumlahnya hampir mencapai 6 juta orang di seluruh Indonesia, dikelola dengan baik dan memberikan keuntungan yang akhirnya kembali kepada jemaah.

“Setiap tahun, dana yang disetor oleh calon jemaah haji sebenarnya dikelola secara profesional dan memberikan manfaat. Sehingga meskipun biaya haji nominalnya meningkat, calon jemaah tidak perlu membayar penuh,” jelas Aslam, Selasa (14/01/2025).

Aslam memberikan contoh konkret mengenai biaya haji untuk tahun 2025 yang dipatok sebesar Rp 89 juta per jemaah. Namun, berkat pengelolaan dana yang menghasilkan nilai manfaat, jemaah hanya perlu membayar sekitar Rp 55 juta. Sisa dari biaya tersebut, sebesar Rp 34 juta, ditanggung oleh dana yang sudah dikumpulkan sebelumnya oleh para calon jemaah haji.

Menanggapi tudingan bahwa biaya haji semakin mahal, Aslam dengan tegas membantahnya.

Menurutnya, meskipun ada peningkatan pada nominal biaya, pengelolaan dana haji yang transparan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) justru menguntungkan para jemaah. BPKH sendiri, kata Aslam, diawasi oleh berbagai lembaga pemerintah, seperti BPK, Dirjen, dan KPK, sehingga pengelolaan dana ini dijamin transparan.

Sementara itu, informasi resmi dari Kementerian Agama menyebutkan bahwa Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun 2025 mengalami penurunan sebesar Rp 4 juta dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 93,4 juta per jemaah.

Hal ini semakin menegaskan bahwa biaya haji untuk 2025 justru lebih rendah.

Meski demikian, Aslam juga mengakui bahwa masa antrean untuk ibadah haji di Tarakan bisa sangat lama. Tingginya jumlah pendaftar membuat antrean menjadi panjang.

“Saat ini, untuk memberangkatkan semua pendaftar, kami membutuhkan waktu hingga 33 tahun, dengan asumsi kuota tiap tahun hanya 150 orang,” jelasnya.

Meskipun demikian, Aslam menegaskan bahwa animo masyarakat untuk menunaikan ibadah haji tetap tinggi, meski harus menunggu lama.

Ia juga menjelaskan bahwa kuota yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi terbatas, sehingga hanya sebagian pendaftar yang bisa diberangkatkan setiap tahunnya.

Aslam berharap masyarakat bisa memahami lebih jelas tentang biaya haji, pengelolaan dana haji, dan proses antrean yang harus dijalani oleh calon jemaah haji. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com