BENGKAYANG – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar menggelar kegiatan bimbingan teknis serta pengambilan sampel penyakit yang menyerang tanaman daun bawang di Desa Beringin Baru, Dusun Giri Raharja, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, pada Jumat (24/01/2025).
Pengawas Benih Tanaman Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Debby Rahmawati, menyampaikan bahwa sampel yang diambil dari tanaman yang terinfeksi tersebut akan dikirim untuk dianalisis di laboratorium.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan solusi untuk mengatasi penyakit tersebut dan pada akhirnya meningkatkan hasil pertanian serta kesejahteraan para petani.
“Tujuan dari pengambilan sampel ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab penyakit yang menyerang daun bawang. Kami berharap dengan hasil penelitian ini, petani dapat mengatasi masalah tersebut dan meningkatkan produktivitas pertanian mereka,” ungkap Debby.
Setelah pengambilan sampel, sampel tersebut akan dianalisis di laboratorium untuk mengetahui jenis penyakit yang menyerang tanaman daun bawang.
Hasil analisis tersebut akan disosialisasikan kepada petani untuk memberi panduan yang lebih jelas dalam penanganan masalah serupa.
Staf Laboratorium Pengamatan dan Pengendalian Hama Penyakit (LPHP), Muharna, menekankan bahwa pengetahuan mengenai penyebab penyakit pada tanaman sangat penting bagi kelangsungan hasil pertanian.
Menurutnya, penelitian semacam ini berperan besar dalam menciptakan hasil pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Dengan mengetahui penyebab penyakit dan cara penanganannya, kita bisa membantu petani dan juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat secara keseluruhan,” ujar Muharna.
Salah seorang petani bawang di Dusun Giri Raharja, Khusni Mubarok, mengungkapkan rasa syukurnya atas bimbingan yang diberikan oleh pemerintah.
Menurut Khusni, kegiatan ini sangat membantu para petani dalam mengatasi masalah tanaman mereka, sekaligus memberikan pengetahuan baru tentang cara-cara yang tepat untuk meningkatkan hasil pertanian.
“Terima kasih atas edukasi yang diberikan. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan, karena sangat bermanfaat bagi kami dalam meningkatkan keterampilan bertani serta memahami cara mengatasi penyakit pada tanaman kami,” kata Khusni.
Dalam kegiatan tersebut, para petani juga diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan serta kesehatan tanaman untuk mencegah serangan penyakit.
Penyuluh juga memberikan penjelasan mengenai gejala penyakit yang sering menyerang daun bawang, seperti bercak daun dan layu fusarium, serta cara pengendaliannya yang bisa dilakukan secara terpadu menggunakan metode organik dan kimiawi.
Para petani di Dusun Giri Raharja merasa sangat terbantu dengan adanya bimbingan dari penyuluh, baik dari segi edukasi maupun pendampingan teknis. Mereka berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menghadapi tantangan di bidang pertanian.
“Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, petugas teknis, dan masyarakat, kami berharap sektor pertanian di daerah ini dapat berkembang lebih baik, mendukung ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani,” tambah Khusni.
Kegiatan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah, petugas teknis, dan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani, khususnya dalam hal pengendalian penyakit tanaman yang dapat mempengaruhi hasil pertanian. []
Redaksi03