Cegah Uang Palsu, Bank Kaltimtara Tuntut Transaksi Non-Tunai

TANA TIDUNG – Dalam upaya mencegah peredaran uang palsu di wilayah Tana Tidung, Kalimantan Utara, Bank Kaltimtara Cabang Tideng Pale mengimbau masyarakat, terutama pelaku usaha di pasar, agar lebih berhati-hati dalam menerima uang tunai. Bank tersebut menyarankan agar transaksi lebih sering dilakukan secara non-tunai guna meminimalisir risiko peredaran uang palsu.

Pj Pimpinan Bank Kaltimtara Cabang Tideng Pale, Ilham Akbar, mengungkapkan kepada TribunKaltara.com bahwa masyarakat bisa mengenali keaslian uang rupiah dengan menggunakan metode 3D, yakni Dilihat, Diraba, dan Diterawang. Menurutnya, metode ini merupakan cara yang sederhana namun efektif untuk mendeteksi uang palsu.

“Masyarakat, khususnya para pelaku usaha, dapat melakukan deteksi awal uang palsu dengan cara yang mudah, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang,” kata Ilham Akbar, Rabu (07/05/2025).

Ilham menjelaskan bahwa dari segi visual, warna dan detail gambar pada uang menjadi indikator utama yang dapat membantu membedakan uang asli dan palsu. “Jika kita melihat uang, kita bisa menilai apakah uang tersebut asli atau palsu, misalnya dari kualitas warna dan gambar yang tercetak,” tambahnya.

Selain itu, Ilham mengingatkan pentingnya pengecekan fisik. Tekstur kertas uang yang berbeda dapat menjadi tanda bahwa uang tersebut tidak asli. “Jika diraba, kita bisa merasakan perbedaan pada tekstur kertas uang tersebut,” ujarnya.

Untuk langkah yang lebih cermat, Ilham juga merekomendasikan untuk melakukan pengecekan uang dengan cara diterawang menggunakan cahaya, seperti sinar matahari. Metode ini akan memungkinkan masyarakat untuk melihat elemen pengamanan pada uang, seperti benang pengaman dan gambar timbul yang hanya terlihat ketika diterawang. “Dengan diterawang menggunakan cahaya matahari, kita dapat melihat elemen-elemen pengaman pada uang, seperti benang pengaman dan gambar timbul,” ungkapnya.

Selain itu, Ilham mengajak pelaku usaha, terutama yang ada di pasar, untuk beralih ke transaksi non-tunai. Ia menilai bahwa penggunaan metode transaksi non-tunai lebih aman dan efektif dalam mengurangi potensi peredaran uang palsu. “Kami juga mengimbau pelaku usaha untuk lebih memilih transaksi non-tunai agar dapat menghindari peredaran uang palsu dan mencegah adanya selisih dalam transaksi,” ujarnya.

Ilham menegaskan bahwa penggunaan transaksi non-tunai tidak hanya memberikan tingkat keamanan yang lebih baik, tetapi juga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penghitungan uang tunai.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif, Bank Kaltimtara berharap dapat mengurangi potensi peredaran uang palsu yang merugikan masyarakat, terutama pelaku usaha di Tana Tidung.[]

Redaksi12

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com