CALIFORNIA – Grup vokal perempuan asal Indonesia, No Na, resmi melakukan debut internasional pada 2 Mei 2025 di bawah naungan label musik asal Amerika Serikat, 88rising. Nama No Na langsung mencuri perhatian publik, baik di Indonesia maupun luar negeri, mengingat reputasi 88rising sebagai label yang sukses membawa nama-nama besar seperti Rich Brian dan NIKI ke panggung global.
Grup ini terdiri atas empat personel perempuan: Baila Fauri, Christy Gardena, Shazfa Adesya, dan Esther Geraldine. Dalam debut perdananya, No Na tampil dengan konsep yang kental akan nuansa kebudayaan Indonesia. Meskipun jelas ditujukan untuk pasar internasional, grup ini tetap menunjukkan komitmennya terhadap akar budaya dan nilai-nilai lokal.
Melalui video musik bertajuk “Shoot”, No Na menyampaikan pesan yang kuat melalui visual berlatar alam Indonesia. Pengambilan gambar dilakukan di berbagai lokasi ikonik seperti Bali, Lombok, dan Jakarta. Sawah yang membentang hijau, air terjun yang memesona, pantai tropis, serta rumah tradisional Indonesia menjadi latar yang memperkuat karakter visual klip tersebut. Karya ini memposisikan budaya Indonesia sebagai sesuatu yang abadi dan layak dinikmati oleh masyarakat global.
Nama No Na sendiri merupakan adaptasi dari kata “nona” yang bermakna perempuan muda. Filosofi di balik nama ini mencerminkan semangat dan tekad keempat anggotanya untuk menampilkan identitas mereka secara penuh sebagai perempuan muda yang modern dan mandiri. Mereka membawa pesan tentang feminitas yang kuat dan relevan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Tak hanya melalui karya visual dan musik, No Na juga menyuarakan kebanggaan terhadap identitas dan kecantikan khas Indonesia. Warna kulit, gaya rambut, hingga pilihan busana para anggota menjadi pernyataan terbuka terhadap standar kecantikan global yang selama ini seringkali bersifat homogen dan tidak inklusif. Mereka menampilkan keberagaman sebagai keunikan, bukan sebagai kekurangan.
Keberadaan No Na di dunia hiburan memberikan ruang representasi yang selama ini jarang terlihat dari Asia Tenggara. Dengan perpaduan elemen tradisi dan tren musik pop global, mereka mempersembahkan citra baru yang menyegarkan.
Lebih dari sekadar hiburan, kehadiran No Na juga memberi dampak psikologis yang positif, terutama bagi generasi muda Indonesia. Identitas kultural yang mereka tampilkan mampu memperkuat keterikatan emosional masyarakat terhadap budayanya sendiri. Penelitian sosial menunjukkan bahwa rasa memiliki terhadap identitas budaya dapat memperkuat rasa percaya diri dan kesehatan mental secara kolektif.
Dengan menampilkan wajah Indonesia di panggung internasional, No Na turut membuka jalan bagi musisi Tanah Air untuk bermimpi lebih besar. Keempat anggotanya telah menjadi contoh nyata bahwa dengan identitas yang kuat, dukungan yang memadai, dan karya yang autentik, anak bangsa mampu bersaing di kancah global. []
Redaksi11