SAMARINDA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ekti Imanuel turut menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim priode 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kaltim Tahun 2026.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu), Ekti Imanuel berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim merealisasikan isi RPJMD Kaltim yang beberapa diantaranya akan membangun Sekolah unggulan dan Rumah Sakit di daerah.
“Harapan kami ada sinergi terkait dengan visi misi Gubernur dapat berjalan, terutama indikatornya pendidikan dan kesehatan dengan ada beberapa kegiatan pembangunan sekolah unggulan serta pembangunan rumah sakit di Kubar dan Mahulu,” ujar Ekti, kepada awak media usai menghadiri musrenbang RPJMD Kaltim dan RKPD di Pendopo Odah Etam Kompleks kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (05/05/2025).
Dia mengungkapkan, Indek Pembangunan Manusia (IPM) di tiga Kabupaten yang ada di Kaltim menjadi yang terendah skala nasional maka visi misi Pemprov Kaltim harus segera dapat direalisasikan, karena manusia yang pintar harus ditunjang dengan kesehatan yang baik.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Benua Etam sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah yang sejalan dengan isu strategis nasional. Dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), ia menekankan bahwa penguatan SDM merupakan fondasi penting untuk memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya di wilayah-wilayah yang tertinggal seperti Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Mahakam Ulu (Mahulu), dan Paser.
“Sekarang terkait peningkatan sumber daya manusia tadi, harus pintar dan sehat, jadi provinsi itu visi misi harus berjalan serta isu nasional juga disampaikan terkait dengan IPM di Kubar, Mahulu dan Paser yang paling rendah,” kata politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.
Dalam kesempatan tersebut, Ekti juga menanggapi proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim tahun anggaran 2025 yang diperkirakan sebesar Rp18,9 triliun. Meski proyeksi awal menunjukkan angka yang sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya, ia tetap optimistis bahwa capaian anggaran akan meningkat hingga akhir tahun, sebagaimana yang terjadi pada 2024.
“Rencana awal APBD Kaltim turun dan saya tidak pernah takut, karena betul pemikirannya seperti itu, tapi kalau sampai Desember pasti mencapai ke angka Rp20 triliun serta saya yakin akan seperti itu,” tutup Ekti.
Optimisme tersebut didasarkan pada pengalaman pengelolaan keuangan daerah selama beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan peningkatan signifikan di akhir tahun anggaran. Selain itu, keberhasilan Kaltim dalam menarik investasi dan mengelola potensi daerah, terutama di sektor energi dan pertambangan, turut mendukung peningkatan pendapatan daerah secara konsisten.
Melalui kolaborasi antara eksekutif dan legislatif, diharapkan anggaran yang tersedia dapat digunakan secara efektif untuk membiayai program-program prioritas, termasuk peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, serta pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang masih tertinggal.
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Risa Nurjanah