KUTAI BARAT — Pemerintah Kabupaten Kutai Barat bergerak cepat menyikapi insiden robohnya pagar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 001 Linggang Bigung di Kecamatan Linggang Bigung. Pagar sepanjang 16 meter tersebut dilaporkan roboh akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Barat, Ayonius, langsung turun ke lokasi dengan melakukan inspeksi mendadak pada Selasa (15/04/2025) untuk memastikan kondisi kerusakan serta tindak lanjut perbaikannya.
“Saya datang langsung ke sekolah ini untuk memastikan bahwa penanganan terhadap pagar yang roboh dilakukan segera, karena ini menyangkut keselamatan anak-anak,” tegas Ayonius.
Dalam kunjungan tersebut, Sekda didampingi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Ia menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor agar proses penanganan dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Kami hadir bersama OPD teknis agar langsung bisa melihat, mencatat, dan menyusun langkah cepat. Koordinasi ini harus berjalan efektif,” ujarnya.
Tidak hanya di SDN 001 Linggang Bigung, rombongan juga menyambangi SDN 001 Barong Tongkok yang mengalami kasus serupa. Di sana, pagar sekolah dilaporkan rusak akibat tertimpa pohon besar yang tumbang karena cuaca ekstrem.
“Ini bukan satu-satunya kasus. Di SDN 001 Barong Tongkok juga ada pagar yang rusak karena pohon tumbang. Ini berarti kita perlu waspada dan evaluasi menyeluruh,” ucap Ayonius.
Ia mengingatkan bahwa pagar sekolah yang rusak harus segera diperiksa kembali kelayakannya. Keselamatan siswa, menurutnya, harus menjadi prioritas tanpa kompromi.
“Jangan tunggu lama-lama. Saya sudah minta supaya perbaikannya segera dilakukan. Ini untuk keselamatan siswa dan warga sekitar,” tegasnya.
Untuk perbaikan pagar SDN 001 Linggang Bigung, pemerintah akan mengupayakan alokasi anggaran melalui perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P). Sementara itu, untuk SDN 001 Barong Tongkok, Sekda membuka opsi pendanaan melalui dana operasional sekolah.
“Pagar SDN 001 Linggang Bigung akan kami dorong masuk APBDP. Tapi untuk SDN Barong Tongkok, saya minta Dinas Pendidikan melihat apakah bisa gunakan dana-dana yang masuk ke sekolah, supaya bisa lebih cepat,” jelasnya.
Ayonius juga menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap kualitas bangunan pagar di seluruh sekolah. Ia menilai bahwa pendekatan jangka panjang harus diutamakan, termasuk adaptasi desain terhadap kondisi lingkungan setempat yang rawan cuaca ekstrem.
“Kita tidak boleh hanya menambal. Harus ada evaluasi menyeluruh, mulai dari material sampai desain bangunan, agar lebih kuat menghadapi cuaca ekstrem,” tandasnya.
Langkah cepat pemerintah mendapat respons positif dari pihak sekolah dan masyarakat. Mereka mengapresiasi perhatian langsung dari pejabat daerah terhadap keselamatan fasilitas pendidikan.
“Kami tidak ingin kejadian seperti ini menunggu korban baru bertindak. Maka begitu ada laporan, kami langsung turun. Pendidikan adalah sektor vital,” tutup Ayonius. []
Redaksi03