TARAKAN – PT Pelni terus mencatatkan peningkatan jumlah penumpang kapal setiap tahunnya, khususnya pada wilayah Indonesia Timur dan Tengah. Namun, hal ini membawa dampak pada kekurangan armada yang dimiliki perusahaan pelayaran milik negara tersebut, sehingga berdampak pada pelayanan transportasi yang diberikan kepada masyarakat.
Kepala Cabang PT Pelni Tarakan, Anwar Sahibe, menyampaikan bahwa permintaan penumpang terus melampaui kapasitas kapal yang ada. Setiap tahunnya, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas dapat mencapai 50 persen.
Di seluruh Indonesia, saat ini PT Pelni hanya memiliki 25 armada yang melayani berbagai rute, termasuk yang melayani wilayah Kalimantan Utara, seperti Tarakan dan Nunukan.
“Setiap tahun kami mengalami kelebihan penumpang hingga 50 persen dari kapasitas kapal yang ada. Dengan hanya 25 kapal yang kami miliki saat ini, kebutuhan armada tambahan sekitar 12 kapal lebih masih sangat dibutuhkan untuk dapat memenuhi permintaan masyarakat,” kata Anwar, dalam wawancaranya pada Rabu (08/01/2025).
Menurut Anwar, pengadaan armada kapal tidak bisa dilakukan dengan mudah. Berbeda dengan kendaraan darat seperti mobil, pengadaan kapal memerlukan waktu yang cukup panjang, yakni sekitar dua tahun, yang mencakup proses kontrak dan pembangunan kapal tersebut.
PT Pelni sendiri sedang mengupayakan penambahan armada kapal dalam beberapa tahun mendatang. Direncanakan, armada baru ini akan beroperasi pada periode 2026-2027. Dengan penambahan armada tersebut, diharapkan dapat melayani rute Kalimantan Utara ke Pulau Jawa, terutama Surabaya, yang permintaannya cukup tinggi.
“Mudah-mudahan pada 2026 kami sudah memiliki kapal baru, dan penambahan rute ke Jawa juga dapat terealisasi. Salah satu alasan tingginya permintaan untuk rute Kalimantan Utara ke Surabaya adalah karena harga tiket pesawat yang sangat tinggi, sementara harga tiket kapal tidak berubah, bahkan mendapat subsidi dari pemerintah,” jelas Anwar.
Namun, meskipun permintaan akan rute baru, terutama rute Kalimantan Utara menuju Surabaya, terus disampaikan ke pusat, PT Pelni mengaku kesulitan untuk memenuhi permintaan tersebut dalam waktu dekat. Salah satu faktor utama adalah terbatasnya jumlah armada yang tersedia.
“Misalnya, kami ingin menambah rute dari Bitung ke Surabaya, atau rute dari Bitung ke Tarakan, tetapi saat ini sangat sulit karena armada kami sudah sangat terbatas. Wilayah timur, khususnya Papua, juga sangat membutuhkan kapal untuk melayani kebutuhan transportasi mereka,” ungkapnya.
Keterbatasan armada kapal ini juga berdampak pada kelancaran layanan bagi masyarakat di berbagai wilayah. Meskipun demikian, PT Pelni terus mendorong pemerintah pusat untuk dapat memberikan solusi terkait kebutuhan armada tambahan ini, sehingga dapat mencakup seluruh wilayah dengan baik.
Pada akhirnya, harapan besar ada di tangan pemerintah dan pihak terkait untuk dapat meningkatkan jumlah armada kapal sehingga bisa memenuhi permintaan masyarakat dan meningkatkan layanan transportasi laut di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah timur yang terus berkembang pesat. []
Redaksi03