Keren, Plastik Bisa Jadi BBM Petasol

JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengembangkan inovasi teknologi dalam pengelolaan sampah plastik, dengan mengubahnya menjadi sumber energi terbarukan. Inovasi ini diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah sampah plastik yang semakin meningkat di Indonesia.

Bekerja sama dengan Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara dan Bank Sampah Banjarnegara (BSB), BRIN mengembangkan teknologi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar yang disebut PETASOL. Teknologi ini menggunakan metode pirolisis untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar yang setara dengan minyak solar. Proses tersebut menggunakan teknologi Fast Pyrolysis (FASPOL) yang terbukti efektif dalam menghasilkan energi terbarukan dari sampah plastik. PETASOL telah diuji dan memenuhi standar kualitas bahan bakar, sehingga dapat dimanfaatkan secara luas.

Kegiatan pengembangan teknologi ini dilakukan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yang terkenal dengan tantangan besar dalam mengelola sampah, terutama plastik. Dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi yang cepat, daerah ini menghadapi kesulitan dalam penanganan sampah. Inovasi PETASOL diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang yang tidak hanya mengatasi masalah sampah plastik, tetapi juga menyediakan sumber energi ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Pada 12 Oktober 2024, dilakukan kunjungan ke Bank Sampah Banjarnegara untuk memantau kemajuan riset ini. Kunjungan tersebut dihadiri oleh Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (SPBPDH) BRIN, Rektor Universitas Jenderal Soedirman, serta sejumlah pihak terkait lainnya. Dalam kesempatan itu, Kepala PR SPBPDH, Nugroho Adi Sasongko, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini telah menghasilkan beberapa paten penting, termasuk untuk mesin pirolisis dan katalis yang digunakan, serta hak cipta untuk dataset Life Cycle Inventory dalam produksi bahan bakar cair dari sampah plastik.

Sementara itu, Kepala Baperlitbang Kabupaten Banjarnegara, Yusuf Agung Prabowo, menekankan bahwa riset ini memberikan manfaat yang lebih luas. Selain dari sisi teknologi, riset ini juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi, kesadaran sosial dalam memilah sampah, dan mendukung sektor pertanian melalui penggunaan bahan bakar yang dihasilkan dari pirolisis. Yusuf juga menambahkan bahwa teknologi FASPOL tidak hanya mengurangi dampak sampah plastik, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi perekonomian lokal.

Bank Sampah Banjarnegara kini sedang merencanakan langkah industrialisasi untuk memperluas implementasi teknologi FASPOL. Dengan masuknya teknologi ini ke tahap komersialisasi dan terdaftar di e-katalog LKPP, peluang untuk replikasi dan pengembangan lebih lanjut di wilayah lain semakin terbuka lebar. Inovasi ini diharapkan dapat memperluas manfaatnya, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi, di seluruh Indonesia.

Dengan pencapaian ini, BRIN turut mempertegas komitmennya dalam menciptakan solusi inovatif yang tidak hanya mengatasi permasalahan lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat, ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com