TANJUNG SELOR – PERPUSTAKAAN Taruna Pustaka (Perpus Tarpus) yang terletak di Desa Gunung Putih, Kabupaten Bulungan, kembali memanfaatkan peran pentingnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menawarkan program Bimbingan Belajar (Bimbel) gratis bagi anak-anak usia sekolah di sekitar wilayah tersebut.
Program ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2021 dan merupakan bagian dari implementasi program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Kepala Perpus Tarpus, Vickyko Romana Putra, menjelaskan bahwa tujuan utama dari bimbel gratis ini adalah untuk membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan dasar seperti membaca, menulis, berhitung, serta meningkatkan keterampilan literasi digital.
Program ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pembelajaran tambahan di luar jam sekolah, khususnya dalam bidang yang mendukung perkembangan keterampilan abad 21.
“Melalui program ini, kami ingin memberikan akses pendidikan yang lebih beragam dan lengkap bagi anak-anak di desa. Literasi digital, yang kini sangat krusial, juga menjadi salah satu fokus utama yang kami ajarkan,” ujar Vickyko, Selasa (07/01/2025).
Dalam pelaksanaan program ini, Vickyko bersama tim pengajar dari perpustakaan bertindak sebagai mentor utama dan memberikan pelajaran kepada siswa-siswa dari berbagai tingkat sekolah dasar.
Materi pembelajaran yang diberikan tidak hanya terbatas pada akademik, namun juga melibatkan aktivitas kreatif, seperti membaca buku bersama, diskusi literasi, serta berbagai kegiatan interaktif yang dirancang untuk menarik minat baca siswa.
Sejak dimulai, program bimbel ini telah berhasil menarik lebih dari seratus siswa yang berasal dari berbagai sekolah dasar di sekitar Desa Gunung Putih. Menurut Vickyko, para siswa mengikuti sesi pembelajaran yang berlangsung secara intensif dengan pendekatan yang menyenangkan, sehingga materi lebih mudah dipahami dan diterima oleh para peserta.
Selain program bimbel untuk anak-anak, Perpus Tarpus juga aktif melibatkan masyarakat dalam berbagai pelatihan yang ditujukan untuk berbagai kelompok, seperti ibu-ibu PKK, karang taruna, pelaku UMKM, mahasiswa, hingga penyandang disabilitas.
Berbagai kegiatan ini meliputi pendidikan, kesehatan, teknologi, seni, dan banyak lagi. Semua kegiatan ini diselenggarakan secara gratis dengan bantuan dari para relawan yang tidak menerima bayaran.
“Program ini sepenuhnya didukung oleh kontribusi relawan yang bersemangat. Kami menyelenggarakan berbagai kegiatan tanpa imbalan finansial, karena kami percaya ini adalah kontribusi kami untuk pembangunan masyarakat,” terang Vickyko.
Ke depan, Perpus Tarpus berkomitmen untuk terus mengembangkan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini dengan melibatkan lebih banyak pihak terkait dan sasaran yang lebih luas.
Dalam waktu dekat, mereka juga berencana untuk mengadakan Festival Literasi yang bertujuan untuk merayakan perkembangan literasi serta memperingati usia empat tahun berdirinya Perpus Tarpus. []
Redaksi03