TENGGARONG – KETAHANAN pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menghadapi tantangan, salah satunya yakni kecenderungan produsen lokal lebih memilih menjual hasil produksi ke luar daerah demi keuntungan lebih besar.
Menurut Bidang Analis Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kukar Sudiro, hal itu diperburuk oleh kemudahan transaksi melalui platform online yang mempermudah akses ke pasar luar.
“Produsen cenderung menjual produk mereka ke luar Kukar jika harga di luar lebih menguntungkan. Ini adalah mekanisme pasar yang sulit dihindari,” ucapnya kepada beritaborneo.com di Taman Kreatif Tenggarong, Kamis (12/12/2024).
Namun, keputusan tersebut berdampak signifikan pada ketersediaan pasokan lokal. Ketergantungan Kukar pada suplai dari luar daerah semakin tinggi, yang menimbulkan risiko lonjakan harga apabila distribusi terhambat.
“Ketika pasokan dari luar terganggu, masyarakat Kukar akan merasakan dampaknya langsung dalam bentuk kenaikan harga yang signifikan. Ini adalah tantangan besar bagi ketahanan pangan daerah,” jelasnya.
Sebab itu, ia menekankan perlunya membangun sistem pemantauan penjualan dan pasokan yang terintegrasi. Sistem ini berfungsi untuk melacak alur distribusi produk, baik untuk pasar lokal maupun luar daerah, sehingga pemerintah dapat memastikan pasokan lokal tetap terjaga.
“Dengan sistem pemantauan, kita dapat mengidentifikasi volume produksi yang dijual ke luar dan memastikan ketersediaan pangan untuk kebutuhan lokal. Ini langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di Kukar,” imbuhnya.
Lanjut, melalui sistem tersebut juga dapat memberikan data real-time kepada pemerintah daerah, memungkinkan tindakan cepat jika terjadi potensi kekurangan pasokan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan antara keuntungan produsen dan kebutuhan masyarakat lokal.
“Melalui sistem yang terintegrasi, kita juga dapat memberikan insentif kepada produsen yang konsisten menjual hasil produksinya ke pasar lokal, sehingga masyarakat Kukar tidak sepenuhnya bergantung pada pasokan dari luar,” tambahnya.
Sudiro optimistis bahwa dengan pengelolaan yang baik, sistem pemantauan tersebut dinilai menjadi solusi jangka panjang untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga yang menguntungkan semua pihak. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono