Skrining Aktif TBC Digelar di Loa Kulu, 163 Peserta Ikut Serta

KUTAI KARTANEGARA – Puskesmas Loa Kulu, yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, baru-baru ini mengadakan kegiatan skrining aktif untuk mendeteksi kasus Tuberkulosis (TBC) aktif di wilayah kerjanya. Pemeriksaan menggunakan mobile X-Ray ini melibatkan 163 peserta yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat dengan risiko tinggi terhadap tuberkulosis (TBC).

Pemeriksaan menggunakan alat rontgen bergerak ini melibatkan 163 peserta dari berbagai kalangan masyarakat yang dianggap berisiko tinggi terhadap TBC. Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan kasus TBC yang belum terdeteksi dan memberikan penanganan dini agar penyebaran penyakit tersebut dapat terkendali dengan lebih baik.

Kegiatan pemeriksaan berlangsung di halaman Puskesmas Loa Kulu pada hari Selasa (07/01/2024) dan difokuskan pada individu yang memenuhi kriteria berisiko tinggi terhadap TBC. Kriteria tersebut antara lain adalah mereka yang memiliki kontak serumah atau kontak erat dengan pasien TBC, penderita diabetes melitus, pasien HIV/AIDS, penderita malnutrisi, perokok, serta kontak serumah pasien kusta.

Dengan pendekatan ini, diharapkan lebih banyak individu yang dapat terdeteksi dan segera menerima pengobatan yang diperlukan.

Penanggung jawab Program TBC di Puskesmas Loa Kulu, Astuti Nurhasanah, menjelaskan bahwa kegiatan skrining aktif ini merupakan bagian dari upaya untuk mempercepat penemuan kasus TBC di masyarakat, khususnya bagi mereka yang berisiko tinggi

“Skrining aktif dengan mobile X-Ray ini sangat efektif untuk menemukan kasus TBC yang mungkin belum terdeteksi sebelumnya. Dengan mengidentifikasi kasus lebih awal, kita bisa memberikan pengobatan yang lebih cepat dan mencegah penularan lebih lanjut,” ujar Astuti.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Banyak peserta yang menyadari pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin, khususnya bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi terhadap penyakit menular seperti TBC.

“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Ini kesempatan yang baik untuk memeriksakan kesehatan saya dan keluarga,” ujar salah satu peserta skrining.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara berharap kegiatan ini dapat menjadi model untuk upaya penanggulangan TBC di seluruh wilayah. Program serupa direncanakan akan dilaksanakan di kecamatan-kecamatan lain yang juga memiliki tingkat risiko tinggi terhadap penyebaran TBC.

“Melalui skrining aktif ini, kami berharap masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan dapat mengakses pengobatan lebih cepat. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menekan angka penularan TBC di wilayah kami,” tambah Astuti.

Kegiatan skrining ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat, terutama terkait dengan penyakit menular seperti TBC. Pemeriksaan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari TBC di Kabupaten Kutai Kartanegara. []

Penulis : Anggi Triomi | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com