Hampir setengah provinsi di Indonesia masih masuk kategori miskin pada tahun 2024 mendatang. Sebagian provinsi di Pulau Jawa, yakni Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur termasuk di dalamnya. Sementara provinsi yang ada Pulau Kalimantan, semuanya sudah di bawah rata-rata nasional
NASIONAL – Saat ini Indonesia tercatat memiliki 38 provinsi. Sayangnya, sebagian diantaranya masuk ke dalam daftar provinsi termiskin di Indonesia. Itu menggambarkan kalau perkembangan ekonomi di tiap provinsi masih kurang merata. Bahkan, ada beberapa provinsi yang tingkat kemiskinannya di atas 10 persen.
Terbaru, dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan masih ada 16 provinsi di Indonesia yang masih dalam kategori miskin pada 2024 mendatang.
Dari paparan Suharso, provinsi yang mencapai tingkat kemiskinan tertinggi yaitu Papua dikisaran 23,5-24 persen.
“Di daerah, sasaran pembangunan provinsi di 2024 ada sekitar 16 dari 34 provinsi yang kami hitung karena Papua dan Papua Barat masih jadi satu. Di mana tingkat kemiskinannya relatif masih tinggi dibandingkan sasaran pembangunan pada 2024 yang akan datang,” katanya.
Diungkapkan Suharso, angka kemiskinan ditekan pada kisaran 6,5-7,5 persen pada tahun 2024 di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Untuk mencapai target kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024, ia menyebut pemerintah berencana menurunkan 3,35 juta jiwa penduduk miskin mulai tahun ini sehingga harus mengentaskan 6,7 juta jiwa.
Sementara rincian sasaran pembangunan secara nasional adalah pertumbuhan ekonomi di angka 5,3 persen hingga 5,7 persen, tingkat pengangguran sebesar 5 persen-5,7 persen, dan tingkat kemiskinan 6,5 persen sampai 7,5 persen.
Selain Papua, sebagian provinsi di Pulau Jawa juga masih termasuk kategori miskin. Yakni Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Di Pulau Jawa masih cukup tinggi, yakni Jateng, Jatim, dan Yogyakarta,” rincinya.
Jika mengacu data Bappenas, tingkat kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 9,5 persen sampai 10 persen. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diprediksi mencapai 5 persen hingga 5,4 persen. Kemudian, tingkat pengangguran melampaui target nasional sebesar 4,26 persen hingga 4,96 persen.
Sementara di Pulau Sumatera ada Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan, hingga Lampung yang masih masuk kategori provinsi miskin di 2024. Di Sulawesi ada Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Selain itu, ada juga Maluku, Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih masuk kategori provinsi miskin tahun depan. Ia menegaskan data untuk Papua dan Papua Barat dihimpun sebelum pemekaran.
Kendati demikian, Suharso mengatakan masih ada pulau yang tidak mencatatkan provinsi miskin pada 2024 mendatang. “Di Kalimantan, Alhamdulillah semuanya sudah di bawah rata-rata nasional,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen pada 2024. Namun, hal itu tampaknya menjadi pekerjaan rumah yang berat. Berdasarkan data yang dipaparkan Bappenas, sebenarnya masih ada kemungkinan untuk mencapai miskin ekstrem tersebut.
“Namun, perlu mengentaskan maksimum 5,6 juta orang pada 2024,” ujarnya lagi. []
Penulis/Penyunting : Agus P Sarjono