Terseret Arus Sungai, KKN Berujung Hilang Nyawa

GORONTALO – Musibah tragis menimpa sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang tengah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Desa Dunggilata, Kecamatan Buluwa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Peristiwa tersebut terjadi saat para mahasiswa menjalankan aktivitas lapangan di bagian hulu desa. Sebanyak sepuluh mahasiswa dari Program Studi Teknik Geologi, Jurusan Ilmu Kebumian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNG dilaporkan terseret arus sungai. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia, sementara tujuh lainnya berhasil diselamatkan.

Ketua Pokja Kerja Sama Dalam Negeri dan Humas UNG, Noval S. Talani, menyampaikan duka mendalam mewakili seluruh civitas akademika atas kejadian yang menimpa para mahasiswa tersebut. “Rektor dan seluruh sivitas Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi,” ujar Noval dalam pernyataan resmi, Rabu (16/04/2025).

Menurut Noval, ketiga mahasiswa yang meninggal dunia seluruhnya adalah perempuan. Jenazah ketiganya telah dievakuasi dan akan segera dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Sementara itu, tujuh korban selamat kini tengah menjalani perawatan intensif. Satu di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Aloei Saboe, Kota Gorontalo, setelah sebelumnya menjalani penanganan di RSUD Tombulilato.

“UNG telah menurunkan tim ke lokasi untuk membantu proses evakuasi, mendampingi para korban, dan memfasilitasi pemulangan jenazah. Selain itu, bantuan pemulihan psikologis dan rehabilitasi fisik bagi korban luka juga sedang disiapkan,” tambahnya.

Dalam keterangannya, Noval menyebut pihak kampus terus berkoordinasi dengan Tim SAR gabungan dan aparat setempat. Informasi terbaru mengenai penanganan korban akan terus diperbarui dan disampaikan kepada publik.

“UNG memohon doa dari seluruh masyarakat agar para korban yang masih dirawat segera pulih, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucapnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi risiko dalam pelaksanaan kegiatan mahasiswa di lapangan, terutama di wilayah yang memiliki potensi bencana alam seperti arus sungai deras dan cuaca ekstrem. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com