WASHINGTON – Tim Barunastra dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih gelar Grand Champion pada ajang International RoboBoat Competition 2025 (RoboBoat 2025) yang digelar di Nathan Benderson Park, Florida, Amerika Serikat, pada 3–9 Maret 2025. Kompetisi yang diselenggarakan oleh RoboNation, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pengembangan teknologi robotika maritim, mendapat dukungan dari US Office of Naval Research, lembaga yang berperan penting dalam riset dan teknologi Angkatan Laut Amerika Serikat.
Pada ajang kali ini, Tim Barunastra ITS berhasil mengalahkan 30 tim dari berbagai institusi ternama dunia seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), Kyushu Institute of Technology, Cornell University, University of Michigan, dan University of Texas at Dallas. Ini merupakan kemenangan keenam bagi tim Barunastra di ajang RoboBoat. Mereka berhasil keluar sebagai juara pertama dalam kategori Autonomy Challenge dengan kapal robot terbaru mereka, Nala Ares.
Kapal robot Nala Ares didesain dengan teknologi canggih, termasuk sistem propulsi yang efisien dan material lambung berbasis serat karbon yang ringan. Kapal ini dilengkapi dengan arsitektur perangkat lunak terintegrasi yang memungkinkan navigasi lebih presisi. General Manager Tim Barunastra ITS, Taib Izzat Samawi, menjelaskan bahwa inovasi pada Nala Ares menjadi kunci kemenangan mereka. “Kami menerapkan sistem kelistrikan yang lebih efisien dengan dua Printed Circuit Board (PCB), serta mengoptimalkan algoritma navigasi berbasis perception, cognition, dan behavior,” jelasnya.
Selain itu, Tim Barunastra ITS juga meraih juara kedua dalam kategori Design Documentation, yang menilai aspek riset, inovasi teknologi, dan dokumentasi teknis kapal otonom. Mereka bersaing ketat dengan MIT dan University of Michigan, yang akhirnya menjadi juara pertama di kategori ini.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi tim adalah kemampuan untuk melakukan troubleshooting di bawah tekanan waktu yang sangat ketat. “Setiap detik sangat berharga. Kami harus memperbaiki bug kritis dalam waktu kurang dari 30 detik, menulis ulang skrip Python, dan membangun ulang paket C++ CMake,” ujar Taib.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan dosen pembimbing seperti Rudy Dikairono, Muhammad Lukman Hakim, dan Muhtadin, yang turut membantu tim dalam persiapan dan uji coba sejak Desember 2024.
Kemenangan ini juga selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 14, yang berfokus pada perlindungan ekosistem laut. Inovasi kapal robot Nala Ares diharapkan dapat digunakan untuk pemantauan lingkungan laut, mendukung pelestarian ekosistem perairan, dan memberikan solusi teknologi yang ramah lingkungan.
Dengan kemenangan ini, Tim Barunastra ITS membuktikan bahwa talenta muda Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional. “Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia bisa menciptakan teknologi yang kompetitif secara global. Semoga prestasi ini menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi,” pungkas Taib. []
Redaksi03