TRC BPBD Palangka Raya Dikerahkan untuk Cegah Karhutla

PALANGKA RAYA – Dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, telah menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC).

Tim ini bertugas memantau potensi kebakaran sepanjang waktu, setiap hari, guna memastikan ancaman karhutla dapat segera ditanggulangi.

Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Setia Budi, menjelaskan bahwa TRC selalu siap siaga dan memantau potensi kebakaran selama 24 jam.

“Tim ini bekerja tanpa henti untuk mengidentifikasi dan menangani potensi kebakaran hutan dan lahan,” ujar Hendrikus di Palangka Raya, Minggu (16/02/2025).

Hendrikus juga mengungkapkan bahwa salah satu kebakaran lahan terbaru terjadi di Jalan Hiu Putih IX, yang melanda lahan seluas 0,28 hektare pada sekitar pukul 14.00 WIB.

Mendapat laporan tersebut, BPBD segera menerjunkan TRC lengkap dengan satu unit mobil tangki dan peralatan pemadam kebakaran.

“Alhamdulillah, kami berhasil memadamkan api dalam waktu hanya 30 menit,” katanya.

Untungnya, di sekitar lokasi kebakaran lahan gambut tersebut terdapat sumber air yang mempermudah proses pemadaman.

Sebagai langkah lanjutan, sesuai prosedur penanganan kebakaran lahan gambut, tim melakukan pendinginan untuk memastikan api tidak muncul kembali.

Budi mengapresiasi kerja keras tim TRC dalam menangani kebakaran ini, serta menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman karhutla.

“Kebakaran hutan dan lahan dapat terjadi kapan saja, oleh karena itu kami selalu siap untuk mengantisipasi dan merespons kejadian ini dengan cepat,” kata Budi.

Di sisi lain, Budi mengajak masyarakat untuk semakin peduli terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lahan agar tidak dimanfaatkan untuk kegiatan yang berisiko menimbulkan kebakaran.

“Pencegahan kebakaran juga memerlukan kerjasama seluruh elemen masyarakat, termasuk menjaga agar lahan tidak terbakar atau dimanfaatkan untuk kegiatan yang memicu kebakaran,” tambahnya.

Untuk mendeteksi potensi karhutla lebih dini, BPBD Kota Palangka Raya juga memanfaatkan teknologi pemetaan risiko bencana berbasis sistem analisis dini, yang dikenal dengan nama Perisai.

Portal Perisai, yang dikembangkan melalui kerjasama antara BPBD Kota Palangka Raya, Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tidak hanya digunakan untuk memetakan titik rawan karhutla, tetapi juga untuk mengidentifikasi langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan berdasarkan analisis satelit.

“Portal ini telah menjadi instrumen penting bagi Pemerintah Kota Palangka Raya untuk memantau risiko bencana, termasuk karhutla dan banjir,” ungkap Budi.

Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat, relawan, dan lurah dapat memanfaatkan data pemetaan untuk mendeteksi potensi bencana, sehingga mereka dapat melakukan pencegahan dan penanganan secara lebih efektif.

Selain itu, Budi menambahkan bahwa data yang disatukan dengan informasi dari BMKG akan meningkatkan akurasi deteksi potensi bencana, bahkan untuk tujuh hari ke depan.

“Layanan mitigasi bencana berbasis aplikasi ini sangat berguna untuk mengantisipasi kejadian-kejadian bencana di Kota Palangka Raya,” ujarnya.

Melalui upaya tersebut, BPBD Kota Palangka Raya berkomitmen untuk mengurangi risiko karhutla dan bencana lainnya, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana yang tepat dan efektif. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com