Simpang empat Mall Lembuswana kembali digenangi air. Hujan yang turun sejak Senin (1/5/2023) sore, mengakibatkan sejumlah ruas jalan di area perkotaan terendam banjir. -Foto : Istimewa-

Romadhony Tanggapi Permasalahan Banjir di Samarinda

Simpang empat Mall Lembuswana kembali digenangi air. Hujan yang turun sejak Senin (1/5/2023) sore, mengakibatkan sejumlah ruas jalan di area perkotaan terendam banjir. -Foto : Istimewa-

 

PARLEMENTARIA KALTIM – Banjir kembali melanda kota Samarinda pada Senin (1/5/2023) sore. Hujan dengan intensitas sedang-lebat yang turun sejak pukul 17.30 Wita, mengakibatkan sekitar 50 titik tersebar di area perkotaan terendam banjir. Tidak hanya jalanan umum, beberapa fasilitas rumah ibadah dan kesehatan juga ikut tergenang banjir.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), H. Romadhony Putra Pratama, SH mengaku prihatin dengan musibah banjir yang kerap melanda warga Kota Samarinda tiap kali hujan turun dengan intensitas sedang hingga tinggi itu.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim H. Romadhony Putra Pratama, SH mengaku prihatin dengan musibah banjir yang kerap melanda warga Kota Samarinda tiap kali hujan turun. -Foto : Yulia-

“Saya ikut perihatin. Saya lihat di medsos banyak sekali masyarakat Samarinda yang mengeluhkan banjir,” ujar Romadhony ditemui beritaborneo.com usai rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kaltim di Gedung E DPRD Kaltim, (Senin, 2/5/2023).

Banjir di Samarinda, memang bukan merupakan hal yang baru, bahkan terjadi hampir setiap tahun. Faktor utama yang mengundang bencana ini adalah daerah resapan yang semakin sempit, kondisi drainase yang tidak jelas serta dipenuhi sampah, curah hujan tinggi, dan perilaku masyarakat yang buang sampah sembarangan.

Politisi PDI Perjuangan ini mengakui, sebenarnya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sudah berusaha mengatasi permasalahan banjir. Salah satunya dengan memperbaiki parit dan revitalisasi drainase.

“Kita akui, dari masa pemerintah yang lalu-lalu, kepala daerah yang sebelumnya sudah bekerja keras mengatasi banjir. Kita lihat bagaimana upaya penurapan Sungai Karang Mumus dari hulu hingga hilir, kemudian perbaikan drainase, pengerukan parit hingga pembangunan forlder. Itu semua adalah upaya mengatasi banjir,” katanya.

Terlebih upaya tersebut tidak hanya dilakukan Pemkot Samarinda, ada juga dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan pemerintah pusat. Pemprov Kaltim pun tidak berdiam diri melihat persoalan banjir yang terjadi di Kota Tepian itu.

“Di samping itu, untuk mengatasi banjir bersama, saya harap ada koordinasi dari Pemkot Samarinda ke pemprov maupun DPRD Kaltim untuk menyelaraskan program pengentasan banjir ini. Sehingga ada program dari Pemprov Kaltim berupa bantuan keuangan untuk menanggulangi banjir Samarinda,” terang Romadhony. []

Penulis: Yulia Fatmawati Fauziah | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com