Depresi, Warga Telihan Pilih Akhiri Hidupnya

BONTANG – SEORANG perempuan paruh baya berinisial EN (52) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa tergantung di kamarnya, Sabtu (2/3/2024) pagi sekitar pukul 07.15 Wita. Kuat dugaan, warga Jalan Denpasar RT 36 Keluruhan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat ini melakukan aksi bunuh diri.

Berdasarkan informasi, sebelumnya Sudirman (59) masih melihat EN istrinya tengah duduk santai di belakang rumahnya. Dia pun pamit kepada sang istri untuk membeli sarapan. Sekitar 30 menit membeli sarapan, Sudirman pun kembali ke rumah.

Ia kemudian memanggil istrinya, namun tak mendapat jawaban. Dia pun menuju belakang rumah tempat terakhir dia melihat istrinya sebelum ditinggal membeli sarapan, tetapi dia juga tidak menemukan istrinya di sana.

Sudirman mulai curiga ketika melihat kamar yang biasa dipakai untuk umum dan keluarga dalam keadaan terkunci. Terlebih dia melihat ada seutas tali menggantung dari balik ventilasi pintu masuk kamar.

Alangkah terkejutnya Sudirman saat membuka pintu kamar tersebut. Dia menemukan tubuh istrinya dalam kondisi tergantung dan tidak bergerak. “Pas Buka pintu sudah terasa berat, karena terhalang badannya. Padahal sebelumnya masih baik-baik saja saat saya tinggal beli makanan,” ucap Sudirman.

Berdasarkan keterangan Sudirman, tiga hari sebelumnya korban selalu meminta maaf kepadanya karena merasa jadi orang tua yang gagal. Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya akibat depresi memikirkan pembayaran angsuran kendaraan yang diminta dari anak korban.

“Memang sebelumnya ada cerita, katanya pusing soal cicilan yang sudah jatuh tempo tapi masih belum cukup untuk bayar,” ungkap Sudirman.

Saat berita ini diturunkan, korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Kota Bontang untuk dilakukan identifikasi. []

Penulis: Andriansyah | Penyunting: Agus P Sarjono

 

Disclaimer:
Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com