KUTAI KARTANEGARA – Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, menjelaskan sejumlah langkah strategis yang diambil untuk mencegah stunting di wilayahnya. Meskipun kecamatan tidak langsung berinteraksi dengan masyarakat, kunci utama pencegahan stunting adalah koordinasi dan komunikasi yang efektif dengan desa dan kader Posyandu.
“Kami berkoordinasi dengan teman-teman di Puskesmas UPT untuk intervensi, seperti inovasi Posyandu Sehat dan Gembira. Misalnya di tiga desa, mereka memiliki program pos segar yang melibatkan permainan ular tangga, panggung boneka, dan perayaan ulang tahun bagi anak-anak yang berulang tahun. Ini meningkatkan kehadiran di Posyandu,” jelas Hery saat diwawancarai pada Rabu (12/06/2024).
Inovasi-inovasi ini bertujuan untuk membuat kunjungan ke Posyandu lebih menarik dan menyenangkan, sehingga partisipasi masyarakat dalam program kesehatan meningkat. Selain itu, Puskesmas di Loa Janan juga secara intensif memberikan bimbingan dan pendampingan kepada kader Posyandu.
“Tiga Puskesmas di Loa Janan sudah melakukan pendampingan intensif. Kami juga mengaktifkan pokjanel di kecamatan untuk bergerak bersama. Sinergi ini penting karena dengan bekerja bersama, target zero stunting dan 100% bebas stunting di Loa Janan lebih mudah dicapai,” ujar Hery.
Hery optimis bahwa dengan sinergi yang baik antara berbagai pihak, penanganan stunting di Loa Janan akan terus membaik. “Harapannya ke depan, kami bisa terus melakukan perbaikan dan membawa Loa Janan menuju zero stunting,” tambahnya. Dengan langkah-langkah konkret dan kolaborasi yang erat, Loa Janan berkomitmen untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. []
Redaksi08