TENGGARONG – SEBAGAI upaya pencegahan anemia, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KKK) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sri Lindawati mengingatkan kepada para siswi SMA/SMK untuk rutin mengonsumsi tablet penambah darah.
Hal itu disampaikannya dalam Kegiatan Sosialsiasi Literasi Terhadap Ketahanan Keluarga Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Hotel Grand Fatmat Tenggarong, Senin (04/11/2024).
Di mana peserta kegiatan ini berasal dari siswa/i Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Tenggarong, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Tenggarong, Mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) dan para guru.
Linda menekankan, bahwa konsumsi tablet penambah darah bukan hanya penting bagi kesehatan fisik, tetapi juga untuk mendukung prestasi akademik dan aktivitas harian remaja.
“Kesehatan remaja putri sangat penting karena mereka adalah calon ibu di masa depan. Kekurangan zat besi bisa menghambat konsentrasi, membuat tubuh lemas, dan berdampak pada produktivitas. Itu sebabnya kami menganjurkan agar remaja putri meminum tablet penambah darah sesuai kebutuhan tubuh mereka,” tuturnya.
Linda mengimbau para siswi SMA/SMK untuk minum dua tablet selama masa menstruasi, karena kehilangan darah yang lebih banyak pada periode ini meningkatkan kebutuhan zat besi. Sedangkan di luar masa haid, konsumsi satu tablet saja sudah cukup untuk menjaga keseimbangan kadar zat besi dalam tubuh.
Sebagai langkah dukungan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kukar selalu rutin melakukan sosialisasi rutin di sekolah-sekolah, menjelaskan manfaat dari tablet penambah darah dan dampaknya bagi kesehatan jangka panjang.
Linda berharap melalui edukasi ini, para siswi lebih memahami pentingnya zat besi bagi tubuh mereka dan menjadikan kebiasaan minum tablet penambah darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
“Harapan kami, dengan konsumsi tablet penambah darah secara rutin, para remaja putri khususnya, bisa mencapai potensi optimal mereka tanpa gangguan akibat anemia. Selain itu, ini juga investasi bagi kesehatan generasi masa depan yang kuat dan produktif,” pungkasnya.[]
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono