SAMARINDA – DALAM dunia olahraga, kesuksesan seorang atlet tidak hanya bergantung pada kekuatan fisik dan keterampilan teknis. Lebih dari itu, faktor mental juga memegang peranan penting dalam mengoptimalkan potensi seorang atlet.
Oleh karena itu, pelatihan mental tidak hanya perlu diberikan kepada atlet, tetapi juga harus menjadi perhatian utama bagi para pelatih. Hal ini agar mereka mampu menciptakan atmosfer yang mendukung dalam proses latihan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi hasil yang dicapai oleh atlet.
Menurut Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim Rasman Rading, selain pelatihan fisik pelatih, pelatihan mental untuk pelatih adalah investasi yang sangat penting untuk dijalankan.
“Pelatih yang memiliki kemampuan untuk mengelola kondisi mental diri mereka sendiri, serta memahami bagaimana cara menciptakan suasana yang positif, akan lebih berhasil dalam membimbing atlet untuk mencapai performa terbaik mereka,” jelas Rasman ketika ditemui di ruang kerjanya, Lt.4 Kadrie Oening Tower, Sempaja, Samarinda, Rabu (13/11/2024) pagi.
Menurutnya, pelatih yang terlatih dalam aspek mental diharapkan bisa lebih peka terhadap kebutuhan emosional dan psikologis atlet. Mereka harus mampu menjadi sosok yang tidak hanya memberikan arahan teknis dan fisik, tetapi juga membangun rasa percaya diri, motivasi, dan ketenangan bagi atlet selama latihan dan pertandingan.
Suasana yang positif ini sangat penting untuk menjaga semangat, fokus, dan konsistensi atlet, terutama ketika menghadapi tekanan atau kegagalan. Selain itu, Rasman juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pelatihan fisik dan mental.
“Pelatihan fisik yang intens tentu diperlukan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan tubuh atlet. Namun, apabila aspek mental tidak diperhatikan, hasil yang optimal sulit untuk dicapai. Pelatihan mental yang dilakukan oleh pelatih akan membantu atlet menghadapi tantangan dan tekanan dengan lebih baik,” ujarnya.
Pelatihan mental yang dimaksud tidak hanya mencakup teknik-teknik motivasi, tetapi juga pelatihan pengelolaan stres, pengembangan kecerdasan emosional, serta komunikasi yang efektif. Pelatih yang memiliki pengetahuan dalam hal ini akan lebih mampu menciptakan hubungan yang sehat dengan atlet, memahami kebutuhan mereka, dan menjaga kepercayaan diri atlet di saat-saat sulit.
Rasman menambahkan, pelatih yang fokus pada pengembangan mental juga cenderung lebih adaptif dan kreatif dalam menghadapi perubahan kondisi latihan atau pertandingan. Mereka akan dapat menyesuaikan strategi mereka untuk mendukung perkembangan individu atlet secara holistik, bukan hanya dari segi fisik, tetapi juga dari segi psikologis dan emosional.
Dengan demikian, pelatihan mental untuk pelatih bukanlah sekadar tambahan atau pelengkap dari pelatihan fisik, melainkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembentukan atlet yang sukses.
Untuk itu, pengembangan pelatihan mental bagi pelatih perlu diprioritaskan sebagai bagian dari sistem pembinaan olahraga yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Dengan demikian, atmosfer positif yang tercipta akan mendorong atlet untuk berkembang lebih optimal, tidak hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai individu yang lebih baik di luar lapangan. []
Penulis: Nistia | Penyunting: aps