SAMARINDA – PROVINSI Kalimantan Timur (Kaltim) akan mengirimkan lima cabang olahraga tradisional untuk berkompetisi di ajang Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Potradnas) 2025 yang akan diselenggarakan di Gorontalo. Kelima cabang olahraga tradisional yang akan dipertandingkan adalah sumpit, gasing, enggrang, terompah, dan pasir.
Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim Thomas Alva Edison menyatakan, partisipasi Kaltim dalam ajang Potradnas 2025 menjadi kesempatan besar untuk memperkenalkan dan mempromosikan olahraga tradisional khas daerah ini di tingkat nasional.
“Insya Allah, lima cabang olahraga tradisional tersebut akan dipertandingkan pada Potradnas 2025 di Gorontalo. Ini menjadi kesempatan besar bagi Kalimantan Timur untuk menunjukkan potensi olahraga tradisionalnya di tingkat nasional. Kami berharap olahraga-olahraga tradisional ini tidak hanya dikenal di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi daya tarik di tingkat nasional,” kata Thomas, Kamis (28/11/2024).
Kelima cabang olahraga yang akan ikut serta dalam Potradnas 2025 ini memiliki nilai budaya yang kuat dan merupakan bagian penting dari kearifan lokal masyarakat Kaltim.
Di antaranya, sumpit yang menguji ketepatan dan keterampilan dalam memanipulasi senjata tradisional, gasing yang merupakan permainan putar yang memerlukan keseimbangan dan ketelitian, enggrang yang menguji kelincahan dalam berjalan dengan menggunakan tongkat panjang, terompah yang juga melibatkan keterampilan dalam berjalan dengan alas kaki besar, serta pasir yang merupakan permainan tradisional yang menggabungkan olahraga fisik dan strategi.
Kaltim, yang dikenal dengan keanekaragaman budaya dan tradisinya, berharap partisipasi ini dapat mengangkat olahraga tradisional sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Thomas menambahkan, meskipun olahraga-olahraga tersebut mungkin tidak sepopuler olahraga modern di tingkat nasional, namun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap cabang olahraga tradisional tersebut sangat penting untuk diwariskan kepada generasi muda.
“Potradnas 2025 akan menjadi momentum yang baik untuk membangkitkan minat masyarakat, terutama generasi muda, terhadap olahraga tradisional. Kami berharap bahwa ajang ini tidak hanya menjadi tempat berlomba, tetapi juga ajang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kaltim kepada seluruh Indonesia,” tambah Thomas.
Selain mempersiapkan atlet yang akan berlaga di ajang tersebut, Dispora Kaltim juga berencana untuk mengadakan beberapa pelatihan dan kompetisi regional guna mematangkan persiapan para atlet serta memperkenalkan olahraga tradisional ini lebih luas lagi di Kaltim.
Dengan adanya ajang Potradnas, Kaltim berharap dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam olahraga tradisional, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan olahraga dan budaya di Kaltim. Diharapkan, keikutsertaan Kaltim ini akan membuka jalan bagi lebih banyak olahraga tradisional daerah lain untuk mendapat perhatian di tingkat nasional, sekaligus menjaga dan memperkuat jati diri budaya bangsa. []
Penulis: Nistia | Penyunting: aps