BANJARMASIN – Sebanyak enam kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) terdeteksi di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, sepanjang tahun 2024. Penyakit menular yang dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) ini menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Batola, yang terus mengupayakan langkah pencegahan dan penanganan. Informasi ini disampaikan pada Selasa (24/12/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Batola, Sugimin, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Hasni Muflihah, mengungkapkan bahwa enam kasus HIV yang tercatat pada 2024 tersebut melibatkan pasien yang masih hidup.
“Kondisi mereka masih hidup. Dari enam pasien, lima di antaranya sudah masuk fase pengobatan,” ujar Hasni Muflihah.
Hasni menjelaskan, penderita HIV di Batola terdiri dari laki-laki dan perempuan, meskipun laki-laki cenderung lebih rentan terinfeksi. Faktor mobilitas yang tinggi menjadi salah satu alasan utama tingginya risiko penularan pada laki-laki.
“Pengobatan sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit menggunakan metode terapi antiretroviral (ARV),” tambahnya.
Dinas Kesehatan Batola juga terus melakukan berbagai upaya pencegahan untuk menekan angka kasus HIV di daerah tersebut. Metode yang digunakan meliputi pemeriksaan skrining, penyuluhan di masyarakat, serta edukasi kepada remaja di sekolah. Selain itu, pembagian kondom dilakukan sebagai langkah proteksi tambahan untuk mencegah penularan.
Hasni menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap pencegahan HIV. “Kami berharap masyarakat dapat lebih terbuka untuk melakukan pemeriksaan dini dan menerapkan pola hidup sehat,” tuturnya.
Langkah proaktif ini diharapkan mampu mengurangi penyebaran HIV di Kabupaten Barito Kuala, sekaligus meningkatkan kualitas hidup penderita melalui pengobatan yang optimal. Dinkes Batola juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mendukung program kesehatan ini guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman dari penularan HIV/AIDS.[]
Redaksi10