NUNUKAN– Lima anak di Nunukan Kalimantan Utara sakit gondongan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan, mengimbau kepada orang tua yang anak alami gondongan harus disolasi di rumah. Imbauan ini disampaikan Kepala Dinkes Nunukan, Miskia.
“Ada lima anak pelajar yang terkena Gondongan. Sehingga Dinkes Nunukan melalui Puskesmas, sudah mengirim surat imbauan ke sekolah-sekolah, agar anak yang terkena gondongan agar diisolasi di rumah. Karena gondongan itu nularnya cepat,” kata Miskia kepada TribunKaltara.com, Selasa (19/11/2024), pukul 14.00 Wita.
Miskia menjelaskan penyakit gondongan atau mumps adalah penyakit Menular yang disebabkan oleh infeksi virus dan biasanya menyerang kelenjar air liur. Untuk itu, mumps dapat menyebabkan parotitis atau pembengkakan kelenjar parotis pada area di mana kelenjar air liur berada.
Pembengkakan ini bisa dialami oleh siapa saja, namun kerap kali terjadi pada anak-anak. Penyebab utama Gondongan adalah infeksi virus yang bernama Paramyxovirus. Virus tersebut kata dia menular dengan cepat melalui droplet atau percikan air liur penderitanya pada saat bersin, batuk, berbicara, maupun bernapas.
Baca juga: Pasien Kusta di Tana Tidung Isolasi di Rumah, Dinkes Tana Tidung Ungkap Obat Kusta Terbatas
Kendati begitu Miskia mengaku dampak penyakit mumps tidak terlalu parah dan proses penyembuhannya terbilang lebih cepat daripada campak.
“Penyakit gondongan ini cepat sembuh yang penting si anak istirahat di rumah. Gejala awalnya demam, tapi lama-lama juga hilang. Sehingga orang tua tidak perlu terlalu khawatir,” ucapnya.
anjut Miskia,”Orang yang terkena Gondongan, ada pembengkakan kelenjar di leher. Kenapa ada pembengkakan, karena melawan virus mumps. Biasa seminggu sembuh sudah,” tambahnya.
Selain itu, Miskia jmeminta kepada orang tua dan guru-guru di sekolah agar memperhatikan kondisi anak atau siswa-siswinya. Dia menekankan pentingnya tindakan cepat ketika menemukan anak dengan gejala demam, menggigil, nyeri kepala, dan penurunan nafsu makan.
“Kasus gondongan hanya ditemukan di sekolah-sekolah perkotaan di Nunukan. Belum ada laporan dari sekolah-sekolah di daerah pedalaman,” ungkap Miskia.[]
Redaksi10