KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan keseriusannya dalam membangun ekosistem kewirausahaan pemuda di sektor kopi. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mencetak generasi muda yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.
Program ini menyasar peserta didik dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Sebulu, khususnya mereka yang berada di jurusan perkopian. Sasaran utama program ini adalah menciptakan peluang usaha bagi para siswa agar mereka tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan mengembangkan usaha kopi secara mandiri.
Kepala Bidang Kepemudaan dan Kewirausahaan Dispora Kukar, Derry Wardhana, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan program pembinaan yang akan dimulai pada tahun depan. Program ini ditujukan bagi sekitar 50 siswa yang diprediksi akan lulus dalam dua tahun mendatang. Langkah ini dianggap sebagai upaya nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kewirausahaan.
“Kami ingin memastikan mereka siap terjun ke dunia usaha atau industri kopi setelah lulus. Sekarang sedang dalam tahap penyusunan kegiatan,” jelas Derry, pada Sabtu (10/5/2025) di Tenggarong.
Program ini tidak hanya dirancang sebagai pelatihan teknis, tetapi juga membentuk ekosistem usaha yang menyambungkan rantai dari hulu ke hilir industri kopi. Mulai dari pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran. Dengan demikian, para peserta tidak hanya diajarkan cara mengolah biji kopi, tetapi juga strategi pemasaran dan branding produk kopi lokal.
Derry mengungkapkan bahwa peran Dispora Kukar sangat penting dalam menciptakan ruang aktualisasi bagi generasi muda. Pihaknya ingin pemuda tak hanya menjadi tenaga kerja, tetapi juga pelaku usaha yang mandiri dan inovatif. Menurutnya, kemampuan berwirausaha akan menjadi modal penting bagi siswa SMK dalam menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin ketat.
“Fokus kami memang kepada para pemuda. Mereka adalah masa depan sektor industri kreatif dan pertanian modern, termasuk kopi,” ungkapnya.
Selain menyasar kelompok usia muda, Dispora Kukar juga membuka ruang kolaborasi lintas instansi untuk menjangkau kelompok usia yang lebih dewasa. Salah satunya adalah dengan menggandeng Dinas Koperasi, Dinas Pariwisata, dan Dinas Ekonomi Kreatif. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperluas dampak program hingga ke masyarakat umum.
Melalui kolaborasi ini, pelatihan yang diberikan akan lebih menyeluruh, mencakup aspek produksi, pemasaran, hingga penciptaan merek lokal yang kompetitif di pasaran. Bahkan, Dispora Kukar juga berencana untuk mengadakan workshop khusus terkait manajemen usaha kopi bagi para alumni program ini.
“Kami ingin pelatihan ini berdampak nyata. Maka dari itu, lintas OPD harus bersinergi dalam membangun program ini,” jelas Derry. Ia menambahkan, sinergi lintas sektor ini bertujuan agar peserta program dapat merasakan manfaat tidak hanya dari segi teknis, tetapi juga dari aspek pendampingan bisnis.
Ia menyebut arahan Bupati Kutai Kartanegara sangat jelas, yakni mendorong kolaborasi antar lembaga agar pengembangan sektor ekonomi kreatif, termasuk kopi, tidak berjalan sendiri-sendiri. Ia berharap agar program pembinaan ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan pemuda yang berkelanjutan.
“Kalau semua dinas bergerak bersama, hasilnya pasti lebih kuat dan terasa sampai ke masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Rasidah | Penyunting: Nursiah