KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara akan memperkuat pembangunan berbasis teknologi tepat guna. Salah satu langkah konkret yang kini tengah digencarkan adalah mendorong pembentukan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) di setiap desa.
Hal ini atas melihat kesuksesan Posyantek Bersinar Desa Batuah yang mendapatkan Juara 3 Kategori Posyantek Berprestasi dalam Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa dari 193 desa yang ada di Kukar, baru 58 desa yang telah membentuk Posyantek. Menurutnya, kondisi ini menjadi perhatian serius pihaknya untuk ditingkatkan secara bertahap dan berkelanjutan.
“Banyak desa sudah menerima bantuan dari dana desa dan juga dari Bupati Kukar, terutama di sektor pertanian dan perikanan. Bantuan seperti traktor, mesin panen, dan alat tangkap ikan sudah cukup merata,” ungkap Arianto, Rabu (07/05/2025).
“Namun, keberadaan Posyantek sebagai wadah penciptaan alat teknologi tepat guna masih kurang dimaksimalkan,” sambungnya.
Melalui Posyantek, DPMD ingin mendorong desa agar mampu melahirkan inovasi lokal yang sederhana namun mampu menjawab kebutuhan riil masyarakat. Untuk itu, pihaknya sedang menyusun strategi pengembangan Posyantek, termasuk membangun kemitraan dengan lembaga pendidikan seperti SMK.
“Saya sudah berdiskusi dengan beberapa daerah lain yang Posyanteknya sudah maju. Salah satu kunci sukses mereka adalah kolaborasi aktif dengan SMK setempat. Kami akan coba dorong itu di Kukar,” tegasnya.
Langkah ini sejalan dengan arahan Bupati Kukar agar desa tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga menjadi pusat inovasi mandiri.
Arianto menyadari bahwa banyak bantuan telah disalurkan ke masyarakat, sehingga tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga semangat kreatif masyarakat melalui platform seperti Posyantek.
“Teknologi tepat guna itu biasanya muncul dari permasalahan. Kalau kita lihat, petani, nelayan, hingga UMKM di Kukar ini rata-rata sudah terbantu secara maksimal. Maka sekarang saatnya kita dorong mereka menciptakan solusi-solusi lokal yang aplikatif,” tambahnya.
DPMD Kukar optimistis, dengan pendekatan partisipatif dan dukungan lintas sektor, Posyantek dapat menjadi motor penggerak inovasi teknologi di desa.
Arianto berharap setiap desa bisa mengambil peran aktif dalam program ini, demi mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa berbasis teknologi.[]
Penulis : Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Risa Nurjanah